Kendalikan Inflasi Riau, BI: BUMD Pangan Perlu Dibentuk
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Guna mendorong pertumbuhan ekonomi Riau, khususnya pasca ramadhan dan lebaran, Bank Indonesia menilai perlu adanya pembentukan BUMD Pangan sebagai lembaga penyangga cadangan pangan daerah, serta modal dasar penyusunan rencana kerjasama antara daerah.
Hal itu diungkapkan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, Siti Astiyah, kepada riaumandiri.co, Senin (10/7). Menurut Siti, percepatan realisasi APBD dan proyek pembangunan infrastruktur pangan antara lain; pasar induk, jalan tol, pengembangan pelabuhan, serta perbaikan kualitas jalan untuk kelancaran distribusi pangan.
"Begitupula halnya pelaksanaan rapat koordinasi yang di dalamnya kondisi pasokan dan kebutuhan pangan, guna memonitoring perkembangan harga pangan utama memanfaatkan aplikasi Pusat lnformasi Harga Pangan Strategis secara harian," ujarnya.
Kendati inflasi Riau bisa ditekan hanya 0,27 persen pada Ramadhan dan lebaran lalu, namun perekonomian Riau bisa meningkat dan tidak 'ngesot'.
"Untuk itu, diharapkan intansi terkait melakukan pengawasan terhadap Roadmap Pengendalian inflasi kabupaten/kota sesuai hasil Capacity Building TPID yang digelar pada tanggal 18-20 April 2017 lalu," lanjutnya.
Selain itu, Siti Astiyah menambahkan, perlu dilakukan pengawasan dan inspeksi ke pasar dan gudang distributor, publikasi secara masif dalam upaya pengendalian inflasi dalam rangka pengelolaan ekspektasi masyarakat , serta mengimbau untuk antisipasi upaya aksi borong, penimbunan dan profit taking berlebihan, dan penyelenggaraan bazar murah dengan melibatkan pihak swasta dalam pelaksanaanya.
Selain perlu mengkomunikasikan rencana program ke tingkat kabupaten/kota untuk dapat ditindaklanjuti di daerah, juga perlu memperkaya data basis pangan regional, kebutuhan, kemampuan pasokan domestik, pasokan dari luar dan daerah pemasok pangan.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 11 Juli 2017
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang