Masyarakat Keluhkan Premium di SPBU Teluk Kuantan Sering Kosong
Kamis, 15 Juni 2017 - 06:32 WIB

Terlihat petugas SPBU Sungai Jering Melayani Pembelian dengan Jerigen, yang Mengakibatkan Pengendara Sulit Mendapatkan Premium (Foto: RMC/Suandri)
TELUK KUANTAN (RIAUMANDIRI.co) - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium semakin sulit ditemukan di SPBU Teluk Kuantan, Kabupaten Kuansing. Salah satunya di SPBU Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah.
Hal ini membuat masyarakat pengendara roda dua dan empat mengeluh kesal karena terpaksa beralih membeli ke BBM jenis pertalite yang harganya lebih mahal dari premium.
Kelangkaan BBM jenis premium di SPBU sungai jering ini sudah dirasakan oleh pengendara roda dua sejak dua bulan terakhir.
Muhklis (48) warga teluk kuantan, salah seorang pengendara sepeda motor ini, mengaku sangat kecewa atas kelangkaan premium tersebut. Dia Mengatakan, bahwa hampir setiap hari di SPBU sungai jering BBM jenis premium selalu kosong.
"Aneh juga, hampir setiap hari premium kosong, akhirnya saya terpaksa mengisi pertalite walau harganya lebih mahal, mau tidak mau saya harus beralih ke pertaltite, tapi yang buat saya heran kenapa premium ada dijual kios eceran. Saya menduga pihak SPBU malah mementingkan menjual premium ke pengedar," ungkapnya saat ditemui oleh riaumandiri.co di SPBU Sungai Jering, Rabu (14/6).
Muhklis berharap kepada pemerintah agar dapat mengantisipasi kelangkaan premiun di SPBU yang ada di kota tersebut, dan memantau agar SPBU tidak sembarangan melakukan pegisian kepada pengguna jerigen.
"Sisa kan lah buat kami pengendara roda dua, jangan pula diisikan semuanya kepada pembeli yang menggunakan jerigen saja." Keluhnya.
Pided (41) warga teluk kuantan, juga mengeluhkan hal serupa. Untuk kebutuhan kenderaannya, ia terpaksa membeli premium di SPBU kebun nanas yang berjarak sekitar 5 KM, pasalnya ia hampir tak pernah lagi mendapatkan premium di SPBU sungai jering.
"Ya mau gimana lagi, di SPBU sungai jering premium sering kosong. Terpaksa saya kalau isi bensin harus pergi ke SPBU kebun nanas. Kan lumayan selisih harganya, apalagi ekonomi lagi sulit begini harus pandai berhemat, kita harap pihak-pihak terkait segera benahi persoalan ini lah, sebab pastinya kita masyarakat kecil ini sangat merasakan dampaknya," ungkapnya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 15 Juni 2017
Reporter: Suandri
Editor: Nandra F Piliang
Berita Lainnya
Berita Terkait
- Digelar Pemkab Inhil, Bupati HM Wardan Hadiri Pencanangan MR
- Diskes Taja Workshop Study EHRA
- Produk Kuliner Kuok Raih Penghargaan Nasional
- 30 KM Pipa Blok Rokan akan Dibangun Membelah Tapung Hilir Kampar
- Wakil Ketua DPRD Rohil Basiran Sebut Musrenbang Kesempatan untuk Prioritaskan Pembangunan
- Kasus Sabu Internasional Ditangani Dua Jaksa