Kurangi Pasokan BBM, DPRD Inhu Minta Pertamina Jaga Stabilitas
RENGAT (RIAUMANDIRI.co) - Pengurangan pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kabupaten Indragiri Hulu dalam dua pekan terakhir mulai membuat masyarakat resah. Pengurangan pasokan BBM khususnya jenis Premium pada SPBU terkesan mendadak dan seperti dipaksakan, sehingga untuk mendapatkan BBM saat ini sangat sulit.
Wakil ketua DPRD Inhu Adila Ansori dengan tegas menyatakan, pihak Pertamina tidak konsisten dan tidak memiliki komitmen jelas dalam menjaga stabilitas di tengah masyarakat. "BBM merupakan hal yang sangat urgen dan sensisitif bagi masyarakat. Namun apa yang dilakukan Pertamina saat ini sangat tidak mempertimbangkan kebutuhan masyarakat secara umum," tegas Adila.
Menurutnya, saat ini bukanlah waktu tepat untuk mengurangi pasokan Premium dan seakan memaksakan jenis BBM lainnya seperti Pertalite dan Pertamax, karena saat ini kebutuhan masyarakat sangat tinggi akan BBM terutama jenis premium. Namun kenyataannya sangat sulit didapat, bahkan tidak hanya premium saja, begitu juga dengan Pertalite dan Pertamax, sebab dilihat dari beberapa SPBU sering terjadi kekosongan BBM.
Dikatakannya, jika ini terus berlarut maka tentunya dikhawatirkan akan terjadi gejolak sosial, apalagi dari info SPBU, penguruangan pasokan hingga mencapai 50 persen. Padahal dengan pasokan sebelumnya, sering juga masyarakat kesulitan mendapatkan BBM. "Pertamina harus bijak dalam menjalankan programnya, apalagi sebentar lagi akan memasuki saat mudik Idul Fitri. Tentunya kebutuhan akan sangat tinggi," ucapnya.
Menurut Adila, jika memang ada kebijakan untuk pengurangan pasokan, harusnya disosialisasikan, tidak semena-mena seperti sekarang ini. Selain itu juga harus dilihat waktu yang tepat untuk menjalankan misi tersebut. Kebutuhan masyarakat harus tetap menjadi prioritas utama, untuk itu Pertamina harus konsisten dan punya komitmen, bukan hanya untuk melepaskan beban untuk menjalankan program.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 30 Mei 2017
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang