70 Anak Ikuti Ujian Nasional Paket B
TAMBUSAI (riaumandiri.co) Sebanyak 70 anak putus sekolah di kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNKP) paket B atau setara SMP di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Giat Mitra Desa Suka Maju Kecamatan Tambusai, Sabtu (13/5) pagi.
Mendapatkan pendidikan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat Indonesia, sesuai dengan amanat undang-undang 1945, namun hal ini tak berlaku untuk 70 orang anak yang tengah melaksanakan Ujian Nasional di sekolah non formal PKBM Giat Mitra Tambusai.
Mereka terpaksa mengikuti ujian paket B karena tidak mampu mengikuti pendidikan formal yang disebabkan faktor ekonomi keluarga, sehingga harus menempuh di pendidikan non formal.
Hamdan (18) salah seorang peserta ujian paket B, mengaku terpaksa mengikuti pendidikan non formal karena terbentur faktor ekonomi keluarga yang pas-pasan, namun dengan adanya kartu Indonesia pintar yang diprogramkan presiden Jokowi, dirinya dapat mengenyam pendidikan walaupun hanya di sekolah non formal.
“Faktor ekonomilah yang membuat saya jadi putus sekolah, namun dengan adanya program Kartu Indonesia Pintar, Saya akhirnya bisa mengenyam pendidikan lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala PKBM Giat Mitra Tambusai, Mustafa mengaku sengaja mendirikan pendidikan non formal di daerahnya, karena banyak melihat anak usia produktif yang putus sekolah.
Untuk itu, dirinya telah berupaya memasukan anak-anak putus sekolah di desanya sebagai penerima program Indonesia pintar yang telah diprogramkan oleh presiden Jokowi.
“Dengan adanya Kartu Indonesia Pintar tersebut anak-anak yang mengikuti pendidikan di PKBM Giat Mitra secara gratis tanpa dipungut biaya sepersenpun,” kata Mustafa seusai pelaksanaan Ujian Nasional.
Mustafa menjelaskan, bahwa pada Ujian Nasional tahun 2017 ini, peserta yang terdaftar sebenarnya berjumlah 118 orang, namun karena terkendala berbagai faktor, hari ini hanya diikuti 70 orang.
“Bagi peserta ujian yang tak hadir hari ini, nanti dapat mengikuti ujian susulan, namun sudah wajib menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer, tidak lagi manual seperti saat ini,” pungkasnya.(adv/hms)