Tenaga Kerja Asing Disinyalir Penyebab Tingginya Pengangguran
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Kalangan DPRD Kota Pekanbaru meyebutkan bahwa jumlah pengangguran di Kota Pekanbaru setiap tahun bertambah. Penyebabnya adalah ketersediaan lapangan kerja yang masih sedikitl.
Hal ini juga dipengaruhi aturan perekrutan tenaga kerja (naker) lokal yang dilaksanakan perusahaan. Selain itu, kesempatan tenaga kerja lokal juga banyak diambil oleh tenaga kerja asing.
Menyikapi hal ini kalangan legislator menegaskan kepada Dinasker Pekanbaru, agar benar-benar menjalankan fungsi dan wewenangnya. Terutama dalam pengawasan tenaga kerja asing yang bekerja di Kota Bertuah ini.
"Banyak tuntutan yang mereka sampaikan ke pihak DPRD, satu di antaranya memberikan kesempatan naker lokal untuk bekerja, dan memastikan jumlah naker asing yang bekerja. Memang Disnaker sudah menyampaikan data naker asing ke kita. Jumlahnya hanya sekitar 97 orang. Namun jumlah ini didapatkan dari laporan perusahaan. Kita ragukan itu, karena diduga kuat pekerja lainnya masih lebih banyak," jelas Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Ferry Sandra Pardede, Jumat (5/5).
Ferri mengatakan, keinginan tersebut disampaikan para pekerja bersempena hari buruh (may day) tahun ini. Pekerja asing selain bekerja di sektor tertentu di perusahaan besar di Kota Pekanbaru, juga disinyalir juga bekerja sebagai buruh kasar.
"Bahwa kehadiran naker asing tersebut, mengambil kesempatan naker lokal. Ini yang harus diawasi secara ketat. Apalagi naker yang sengaja didatangkan ke Pekanbaru. Kita minta Disnaker serius mendata ulang lagi jumlah mereka. Termasuk izin yang dikantongi. Apakah izin wisata atau izin bekerja. Karena kita ragu dengan kondisi ini," tegasnya lagi.
Bersempena May Day tahun ini juga, Ferry meminta kepada perusahaan agar benar-benar melaksanakan perekrutan naker lokal secara baik. Karena dibenarkan oleh UU Ketenagakerjaan. Jangan sampai perusahaan lebih banyak mengambil naker dari luar daerah Pekanbaru.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 6 Mei 2017
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang