Tarmizi Ahmad: Pengurus LAM Harus Rembukan dan Cari Jalan Keluar
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru, Tarmizi Ahmad, prihatin ketika keberadaan kantor LAM Pekanbaru berstatus tak jelas.Setelah 4 tahun selesai dibangunan, namun sampai saat ini belum juga bisa ditempati dan difungsikan sebagai fasiltas untuk menjalankan organisasi ternama di kota ini.
Menurut Tarmizi yang juga anggota dewan di DPRD Pekanbaru, meski pada umumnya permasalahan yang terjadi sudah banyak yang mengetahui, namun seolah pihak yang bersangkutan tutup mata.
"Memang sesuai informasi, katanya Pemda belum membayar dana pembangunan kepada kontraktor, dan saat rapat di kediaman Walikota pada 2014 lalu, Walikota berjanji bahwa tidak ada masalah, semua akan dibayar pada 2014 itu. Namun entah apa lagi persoalannya itu yang perlu kita selesaikan," kata Tarmizi Ahmad, Rabu (19/4).
Dijelaskan Tarmizi, kondisi ini tentu ada sebab. Seperti dugaannya dimana Pemko belum menyerahkan gedung tersebut kepada LAM. Sehingga sampai saat ini, tidak jelas, dan tidak tahu mau dibawa kemana Gedung LAM ini.
"Kita lihat saat ini, kondisi gedung LAM sudah parah, dan semakin parah, karena tidak difungsikan. Seperti saat ini, ketika hujan, gedung tersebut digenangi air dan di sejumlah ruanagannya sudah menjadi sarang laba-laba. Selain itu banyak sisi yang rusak. Itu karena tidak difungsikan tadi,"ketusnya.
Politisi Partai NasDem ini menghimbau, agar para pengurus LAM, mulai dari ketua LAM, sampai pengurus yang lain perlu bersama mengambil sikap. "Jangan sampai gedung LAM ini menjadi objek pertanyaan orang. Kita ini ibukota provinsi, harusnya LAM Pekanbaru ini jadi contoh, dan lebih baik dari semua persoalan dibanding dengan kabupaten kota lainnya," katanya.
Dengan kondisi seperti sekarang, kata Tarmizi, banyak orang bertanya-tanya, karena Ia salah seorang pengurus LAM, dan juga anggota dewan, sulit ketika menjawab pertanyaan masyarakat mengenai perihal gedung LAM Pekanbaru tersebut.
"Karena kita tidak pernah diberi penjelasan, tidak pernah dibawa rapat, padahal kita juga pengurus LAM, maka tepaksa menjawab pertanyaan apa adanya," sebut Tarmizi.
Oleh karena itu, Tarmizi juga mengajak dan mengimbau kepada pengurus LAM lainnya untuk dapat berkumpul dan rapat membahas soal nasib gedunng LAM ini.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 20 April 2017
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang