Pengamat: Pemimpin Riau Harus Reformasi Pelayanan Publik
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pengamat Kebijakan Publik, Dr Ahmad Tarmizi Yusa mengatakan, level pimpinan di pemerintahan perlu lakukan reformasi pelayanan publik di Riau, karena dinilai masih mengecewakan. Sebagian terlihat pada pelayanan di bidang kesehatan dan transportasi darat.
Meski diakuinya jadi pemimpin itu sangat sulit, namun setidaknya ada bentuk kebijakan dan keseriusan pemerintah ke arah itu dalam memperhatikan pelayanan, yang semestinya diberikan pada masyarakat.
"Kita lihat sendiri, pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat belum berjalan dengan maksimal. Seperti kita saksikan sendiri di Rumah Sakit Arifin Ahmad, ketika lampu PLN padam, di ruang ICU rumah sakit umum milik Provinsi Riau ini, terlihat kelabakan. Rumah sakit tidak menyediakan tenaga listrik alternatif, seperti genset. Akibatnya sejumlah pasien yang butuh perawatan jadi terlantar. Jika ini dibiarkan, sangat mungkin kejadiannya bisa fatal, ini yang sangat mengkawatirkan," kata Tarmizi Yusa, Selasa (18/4).
"Sama halnya di bidang transportasi, dimana beberapa waktu lalu, ketika perjalanan saya dari Dumai ke Pekanbaru, di sebuah titik jalan terjadi kemacetan panjang, tanpa ada pengawasan dari petugas yang berwenang. Ketika ada ambulan rumash sakit membawa pasien dan terjebak macet, tentu membahayakan kondisi pasien yang diangkut ambulan, jika kondisinya kritis, akan menjadi tambah parah, bahkan berakibat fatal. Apalagi ketika kondisi ini terjadi terus menerus. Seperti apa pelayanan di negeri ini," ujarnya.
Sebab itu, menurut Tarmizi, kunci utama dalam persoalan ini adalah pemerintah harus benar-benar dapat mematuhi undang-undang pelayanan publik, dan melaksanakan reformasi, khususnya dalam pelayananan publik, baik di bidang kesehatan maupun transportasi tadi.
Tarmizi juga mengatakan, pelayanan publik khususnya di Riau, dan di ibukota Provinsi ini dinilai masih sangat rendah. Buruknya pelayanan publik memang bukan hal baru. Karena menurut dia, sesuai fakta di lapangan tadi, masih banyak menunjukkan hal kearah kurang maksimal.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 19 April 2017
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang