Mayor Inf Aidil Amin Beberkan Beberapa Program
Mayor Inf Aidil Amin(riaumandiri.co) - beberapa hari ini menjadi buah bibir di masyarakat. Dia adalah Komandan Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti yang baru melaksanakan serah terima jabatan dengan Letkol Inf. Nurul Yakin,MA, Selasa (4/4).
Ia banyak diperbincangkan karena dia mencatat sejarah sebagai orang Kabupaten Kampar pertama yang memimpin Batalyon 132/Bima Sakti di Salo.
Banyak pejabat, tokoh masyarakat yang menyaksikan serahterima jabatannya di Markas Batalyon 132/Bima Sakti Salo, tak terkecuali guru di sekolah dulu yang diundang, di Pulau Birandang, guru di Pondok Pesantren Islamic Centre Kampa maupun saat menimba ilmu di SMAN 1 Bangkinang Kota. Aidil juga tak lupa mengundang rekan-rekannya semasa sekolah.
Tokoh dan masyarakat Kampar bangga karena ada perwira muda dari Kampar yang menjadi komandan di Batalyon 132/BS Salo. Mereka berharap karir Aidil Amin atau ia sering menggunakan Aidil Hasan di pakaian seragam dinasnya kelak menjadi pimpinan tertinggi di tubuh TNI Angkatan Darat atau di jajaran pemerintahan.
Dalam perbincangannya dengan wartawan di Markas Batalyon 132/Bima Sakti Salo, putra kelahiran Desa Pulau Birandang, Kecamatan Kampa, 2 Agustus 1979 ini mengungkapkan sangat senang bisa bertugas di kampung halaman atau pulang kampung ke Kabupaten Kampar. Selain merasa bersykur, ia mengaku juga bangga bisa kembali ke negeri sendiri. Namun dia juga mengaku ada tantangan sendiri ketika bertugas di kampung sendiri.
"Dinas di kampung sendiri tentu diharapkan bisa menjalankan tugas lebih baik lagi. Saya perlu dukungan seluruh komponen masyarakat bagaimana Batalyon 132 lebih berprestasi juga," tutur lulusan Akmil tahun 2001 ini.
Ketika ditanya apa saja prioritas kerja yang akan dilakukan, Aidil mengungkapkan sudah ia tentukan selama masa orientasi sebelum sertijab. Menurutnya, Batalyon sebagai satuan tempur harus selalu siap untuk operasional.
"Sekarang saya lihat ada pergeseran pemahaman. Tidak salah satuan dekat ke masyarakat tapi tugas pokok adalah siap tempur. Tapi fungsi kita pembinaan teritorial tetap ada. Kami nunggu koordinasi dengan Kodim untuk membantu masyarakat misalnya," ulasnya.
Selain itu rencana prioritasnya adalah bagaimana meningkatkan disiplin anggota sehingga tidak ada pelanggaran apalagi terlibat penggunaan dan peredaran barang haram narkoba.
"Saya minta masyarakat jadi mata telinga, sebab saya selaku Danyon tak mungkin bisa mengawasi selama 24 jam," kata Aidil yang memimpin 662 anggota plus keluarga di Batalyon ini.
Ia juga merupakan adik kandung dari Suharmi Hasan, anggota DPRD Kampar dari Partai Kebangkitan Bangsa.
Ia memulai pengabdian di Kodam Jaya dari jabatan Danton sampai Danki. Aidil pernah menjabat Danramil di Tangerang dan Wakil Dandim Perwira Penghubung di Kodam II Lampung Timur. Selain itu ia pernah menjadi Wakil Danyon 144 di Bengkulu sebelum kembali ke Mabes TNI. Di Mabes ia sebagai Staf Teritorial AD.
Selanjutnya pindah ke Kodam I sebagai Paban Madya Bidang Operasional. Dan terakhir sebelum diangkat sebagai Danyon 132/BS Salo menjabat sebagai Kepala Staf Pribadi Pangdam I selama setahun.