Cara Minimalkan Potensi Mogok di Mobil Ford
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) – Meski sudah melalukan servis berkala tetap ada resiko mogok bagi mobil usia di atas 7 tahun. Cara mencegah paling baik ialah melakukan cek rutin. Karena bisa saja yang bermasalah bukan lagi mesin, tapi merembet ke komponen lain.
Bagi pemakai Ford Everest, Ferry “bontot” dari bengkel FAS (Ford Auto Solution) di Gintung, Ciputat, punya tips ringan bagaimana meminimalisir potensi mogok di Everest. Namun juga berguna untuk semua model Ford dan mobil pada umumnya.
Cara meminimalkan potensi masalah/mogok pada kendaraan Ford:
1. Baca manual book kendaraan, pelajari arti indikator di instrument cluster. Misalkan indikator cek engine, temperature dan lainnya. Sebab pada dasarnya indikator adalah cara mobil “bicara” kepada Anda. Jangan remehkan indikator.
2. Cek level oli mesin, air radiator, kondisi selang-selang radiator minimal seminggu sekali. Cek rutin ini bisa menghemat biaya perawatan sekaligus mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan.
3. Saat berkendara biasakan membawa sedikit perkakas. Tidak perlu terlalu advance, yang penting-penting saja namun dirasa akan sangat membantu, seperti kunci ring/pas, obeng, tang, kabel ties & air radiator.
4. Jika mendengar bunyi-bunyi atau getaran-getaran abnormal (di luar toleransi) atau jika indikator diinstrument cluster ada yang menyala segera konsultasi ke bengkel.
5. Di Ford, contohnya di Everest ada sensor CHT (Cylinder Head Temperature). Sensor ini akan berkerja apabila mesin mengalami gejala panas berlebih.
CHT akan mematikan AC yang menyebabkan semburan udara dingin di dalam mobil berubah menjadi hangat. Itulah peringatan (warning) awal ke driver bahwa mobil mengalami gejala overheat. Segera menepi dan cek kondisi selang-selang & air radiator.
Cara mengatasi masalah kendaraan/mogok di jalan :
1. Pastikan mobil dalam posisi aman.
2. Cek di sekitar bawah kendaraan apakah ada tetesan air/oli & sekring-sekring.
3. Telepon bengkel resmi atau bengkel langganan, ceritakan kronologinya. Memberikan gambaran yang jelas atau kronologi memudahkan identifikasi masalah. Dari situ biasanya ada solusi, apakah bisa ditangani di tempat atau perlu diderek.(dc/kha)