Fahri: Saya Tantang KPK Buka Kolusi Proyek SSS, Berani Nggak?

Fahri: Saya Tantang KPK Buka Kolusi Proyek SSS, Berani Nggak?
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Perseteruan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo sepertinya akan terus berlangjut. 
 
Setelah menilai Agus Rahardjo tidak bersih dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi e-KTP, Fahri kini menantang Agus Rahardja membuka praktik kolusi pejabat negara dalam proyek simpang susun Semanggi.
 
“Saya tantang KPK membuka. Berani nggak? Pengusaha diberikan kebebasan membangun pulau sebesar apapun dia mau, asalkan dia memberikan kompensasi membangun Simpang Susun Semanggi (SSS) tanpa tender,” ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu (15/3/2017).
 
Hanya saja Fahri tidak mau menyebut siapa pengusaha yang dimaksud dan berapa nilai kompensasi untuk pembangunan infrastruktur untuk memperlancar arus kendaraan di wilayah Jakarta tersebut.
 
Menurut Fahri, setelah dia mempelajari sejumlah dokumen dan mendapatkan informasi bahwa ada pengusaha yang diberi kebebasan membangun pulau dalam proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta dengan kompensasi membangun proyek Simpang Susun Semanggi.
 
Fahri menjelaskan praktik kolusi itu tidak bisa dibiarkan karena negara memiliki prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang baik. Apalagi, pengaturan pengelolaan keuangan itu ada dalam undang-undang. 
 
“Jadi ada yang ditutupi. Ini jelas pelanggaran. Apalagi kalau dihubungkan dengan penerimaan uang oleh tim sukses,” ujar Fahri yang tidak mau menyebutkan apakah tim sukses yang dimaksud adalah dari pasangan calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).
 
Pada Februari lalu, Presiden Joko Widodo dan Ahok meninjau proyek SSS. Dimulai dari melihat market, hingga naik ke jembatan melalui tangga kecil. Jokowi meninjau langsung kondisi jalanan yang masih tahap pengerjaan itu.
 
"Ini Simpang Susun Semanggi sepanjang 1,8 kilometer, berarti 1.800 meter. Kita harapkan dengan selesainya ini, Simpang Susun Semanggi ini, insya Allah pertengahan tahun ini bisa kita pakai," ujarnya. Jokowi juga mengatakan proyek tersebut dikerjakan oleh BUMN PT Wijaya Karya.
 
Proyek Simpang Susun Semanggi senilai Rp360 miliar itu nantinya diklaim bisa mengurangi kemacetan di sekitar kawasan Semanggi hingga 40 persen.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 16 Maret 2017
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang