Drs. H Zulkifli AS: Menyadap Karet Jadi Tugas Semasa Kecil
RIAUMANDIRI.co - Drs. H Zulkifli AS lahir di Sungai Pakning, Bengkalis, 12 September tahun 1954 dari pasangan Adnan Singka dan Mahani. Ayahnya merupakan pedagang kain juga imam Masjid di Sei Pakning. Sementara ibunya selain sebagai ibu rumah tangga, juga membantu sang suami mencari nafkah dengan bertani juga sebagai guru ngaji.
"Kalau membantu ibu menyadap karet memang sudah tugas kami. Hal itu tentunya untuk melatih diri menjadi pribadi yang mandiri. Jadi waktu duduk di bangku SMP, jualan rokok . Alhamdulillah bisa untuk biaya sekolah dan bantu-bantu orang tua," kenang Zulkifli AS.
Zul As menamatkan pendidikan Sekolah Dasarnya di SDN 1 dan SMP di Sei Pakning. Namun begitu beranjak remaja, pria 14 bersaudara dan 6 di antara meninggal di masa kecil memilih pendidikan SMA di tanah Jawa.
Merantau jauh dari kedua orangtuannya waktu itu merupakan pengalaman pertama bagi Zul AS, tetapi pesan ayahnya menjadi inspirasi baginya untuk bisa berhasil saat mengeyam pendidikan SMA PGRI Bogor tahun 1984-1986.
"Pesan ayah itu yang selalu saya ingat, ia ingin anaknya sekolah dengan baik. Bahkan ayah juga tak pernah melarang meski anak-anaknya harus belajar ke luar negeri," katanya.
Sebelum memulai karier politik, Zulkifli AS terakhir tercatat sebagai asisten Pemko Dumai. Pada 2005 lalu di Pilkada perdana Kota Dumai, Zulkifli AS menjadi pemenang dan menjabat Walikota Dumai hingga 2010. Namun ketika mencalonkan diri untuk kedua kalinya, ternyata tidak berhasil. Kemudian di Pilkada Dumai yang ke tiga pada 2015 lalu, Zulkifli AS berhasil menjadi Walikota Dumai untuk kedua kalinya.
Terpilih kembali memimpin Kota Dumai yang merupakan Kota Industri ini, Zul AS juga ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakatnya. Amanah yang diberikan oleh masyarakat ini adalah tugas dan tanggungjawab yang harus diselesaikannya. Meningkatkan SDM Kota Dumai salah satu visi misi utamanya, meski membangun SDM bukan hal yang mudah dan paling tidak disukai kebanyakan pimpinan daerah.
"Saya ingin membangun SDM masyarakat Dumai, sehingga menjadi lebih baik. Karena Dumai tidak memiliki Sumber Daya Alam, untuk itu perlu dibangun SDM. Masyarakat menginginkan saya membangun moral masyarakat yang baik dan bagus. Dengan SDM yang bagus otomatis pembangunan juga bagus," sebutnya.
Selain itu, ia pun ingin merealisasikan air bersih untuk masyarakat Kota Dumai. Dengan air bersih, secara tidak langsung akan membawa kesejahteraan kepada masyarakat yang selama ini membeli air bersih dengan harga yang cukup menguras kantong.
"Air bersih, hati bersih, insyallah Kota Dumai akan jadi lebih baik dimasa yang akan datang. Sehingga Dumai menjadi pintu gerbang investasi industri yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Penulis: Parno Sali
Editor: Nandra F Piliang
*Kolom profil merupakan tulisan terhadap tokoh-tokoh yang diangkat oleh riaumandiri.co agar lebih dekat dengan masyarkat luas