Hujan dari Pagi Hingga Sore Hari, Air Sungai Kampar Diprediksi Naik Malam Ini
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Tingginya curah hujan di wilayah Kecamatan Pangkalan Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat dan Hulu Sungai Kampar membuat ketinggian air di waduk PLTA Koto Panjang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini juga telah menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Pangkalan, Kabupaten 50 Kota, Sumbar. Air menggenangi badan jalan lintas Riau - Sumbar sejak Jumat (3/3/17) dini hari. Selain itu juga terjadi longsor pada badan jalan di wilayah Tanjung Alai dan Koto Alam sehingga terputusnya akses jalan antar provinsi ini.
Bagi pengguna jalan yang ingin bepergian ke Sumatera Barat atau sebaliknya, disarankan melewati jalur alternatif Taluk Kuantan dan Kiliran Jao.
Informasi yang didapat dari pihak Manajemen PLTA Koto Panjang maupun maupun kepolisian bahwa pada pukul 14.00 Wib Jumat siang dibuka 5 pintu spillway (pembuangan air) setinggi 30 cm s/d 50 cm.
Sementara itu, di Kota Bangkinang, hujan turun sejak pukul 10.00 WIB hingga sore dengan intensitas sedang dan deras. Kondisi ini akan memperparah kondisi permukaan air sungai Kampar.
Namun sampai pukul 16.00 WIB, permukaan air sungai Kampar di Bangkinang belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Diperkirakan permukaan air sungai Kampar di Bangkinang dan hilirnya akan naik pada malam ini hingga esok pagi.
Informasi akan dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang sudah diketahui sebagian masyarakat Bangkinang yang ada yang di sepanjang aliran sungai Kampar. Untuk itu warga sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan cara mempersiapkan sarana saat banjir seperti sampan, menyelamatkan ternak dan harta benda lainnya jika banjir tiba-tiba merendam rumah mereka.
Jika dicermati kondisi banjir di Pangkalan saat ini, maka diprediksi banjir di sungai Kampar hampir menyamai banjir yang terjadi pada Februari 2016 lalu. Diharapkan dengan adanya kesiapan dini warga dalam menghadapi kemungkinan musibah banjir ini, kerugian materi yang ditimbulkan akibat banjir bisa ditekan sedemikian rupa.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 04 Maret 2017
Reporter: Herman Jhoni
Editor: Nandra F Piliang