Sejumlah Anak Mengalami Sakit
BENGKALIS (riaumandiri.co) - Sebanyak 35 anak dirawat di RSUD Bengkalis akibat terserang penyakit pasca berenang di kolam renang milik warga Kelapapati Darat, Desa Kelapapati, Kecamatan Bengkalis.
Gejala sakit yang dihadapi para anak-anak itu sama, mereka mengalami demam panas, mata merah bahkan mengeluarkan darah dari hidung, mulut dan telinga.
Parahnya lagi, korban kolam rumah mewah tersebut ada yang dilarikan ke Rumah Sakit Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Seperti dialami Sela (14), dia harus dilarikan orangtuanya ke RS Eka Hospital Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan.
Putri Ilmiyawan Ketua Gapensi Riau itu mengalami sakit demam dengan panas cukup tinggi dan mengeluarkan darah dari mulut dan hidung.
"Kejadian itu saat libur Pilkada, hari Rabu tanggal 15 lalu. Usai berenang, malamnya anak saya demam panas tinggi, mata merah dan dirawat di RSUD Bengkalis," ujarnya, Minggu (26/2). Dia menduga, pengelola kolam renang terlalu banyak mencampurkan kaporet pemutih air.
"Ramai yang kena, dan saat ini mereka masih dirawat di RSUD. Anak saya, hari ini saya bawa ke RS Eka Hospital untuk mendapatkan perawatan lebih intensif," ungkap Ilmiyawan.
Dia berharap, pengelola bertanggjawab atas kejadian yang menimpa anaknya. "Masuk bayar, pemilik kolam seharus bertanggungjawab," tegasnya.
Hal senada diungkap Ningsih, disebutkan putrinya ikut menjadi korban kolam pribadi di Desa Kelapalati.
"Udah lama anak saya tidak sekolah, demam panas tinggi, mata merah. Saya bawa kedokter, dokter malah bilang, ini pasti karena berenang di kelapapati. Sontak terkejut saya, rupanya kata dokter, udah banyak anak-anak yang datang berobat dengan keluhan sama,"terangnya
Terserang Virus Dokter Spesialis anak RSUD Bengkalis Aidi Budi Drama ketika ditemui, Senin (27/2) mengatakan, sebanyak 35 anak terdaftar sebagai pasien rawat inap RSUD Bengkalis akibat mengalami sakit pasca berenang.
"Sebagian udah ada yang sembuh dan diperbolehkan pulang. Kemarin ada kecurigaan pada kita juga mulai dari air (kolam). Namun dari data yang ada penyakit itu akibat penularan dari orang ke orang. Misal kakaknya mandi, adiknya juga bisa kena tertular," terangnya.
Gejala dialami, sebut Aidi, demam tinggi, mata merah, batuk, sakit tenggorokan dan pilek. "Jadi sesuatu yang menular itu gak mungkin karena kaporet, tapi kita cenderung curiga kearah virus. Virus ini kumpulan gejala, kemungkinan besar adenovirus namanya. Pastinya harus ada pemeriksaan laboratorium," jelasnya. Ditambah Dokter Spesialis Anak itu, virus itu datang dari orang yang berenang dan menular.
"Mungkin penyebabnya muncul dari orang yang berenang, namun apakah itu karena air, itu Diskes lah. Tapi hasil data kita yang terkena itu bukan hanya yang berenang yang tidak juga kena,"pungkasnya.
Periksa Pemiliknya
Terpisah, Kapolsek Bengkalis AKP Syafril Thalib, Senin (27/2) pagi, menyambangi kolam pemandian milik warga Kelapapati Darat, Desa Kelapapati, Kecamatan Bengkalis.
Kedatangan Kapolsek di Kolam renang itu, pasca adanya puluhan anak-anak terserang penyakit setelah berenang di kolam yang terletak di belakang rumah mewah itu. "Siang ini, kita akan periksa pemiliknya," ungkap Kapolsek.
Diutarakan Kapolsek, untuk menjaga kamtibmas diwilayah hukum Polsek Bengkalis, dia telah menyarankan pemilik agar mengunjungi korban. "Kita sudah sarankan agar pemilik kunjungi korban dan memberikan santunan, "terang Syafril.
Terkontaminasi
Sementara pemilik kolam renang, Yudi menyampaikan, kolam renang miliknya baru beroperasi satu bulan ini setelah sempat ditutup sejak tahun 2009. Menurutnya, sejak dioperasikan kembali kolam renang itu, belum pernah terjadi adanya pengunjung terserang penyakit.
"Belum pernah ada, kita buka dari tahun 2008 dan 2009 akhir kita tutup karena di darat ada buka milik Pemda. Jadi tidak kita operasikan," katanya, Senin (27/2) Sejak dioperasikan sebulan lalu, lanjutnya, antusias warga mengunjungi kolam pemandian sangat ramai.
Diskes sendiri, kata Yudi, sudah mengambil sample air untuk dilakukan pengujian. Namun hasil dari uji labor belum diterimanya.