Ibu dan Anak Ikut Terpanggang
DURI (HR)- Kebakaran di kawasan padat permukiman terjadi di Jalan Gaya Baru RT 3 RW 5 komplek BTN block C No 5, Kelurahan Duri Timur, Kecamatan Mandau, Minggu (22/2) pagi.
Meski api hanya melalap bagian kamar, namun dua orang penghuni menjadi korban. Sang ibu Afni Surya (40) mengalami luka bakar di bagian wajah saat menolong anaknya M Razid (4,5) yang terjebak dalam kobaran api di dalam kamar.
Kondisi M Razid sangat mengenaskan. Bocah malang ini menderita luka bakar yang cukup parah. Sekujur tubuhnya melepuh dan kepalanya hangus terbakar. Bocah ini langsung dilarikan ke RS Permata Hati untuk mendapatkan perawatan.
Ketua RT setempat, Sukarman menjelaskan api pertama kali terlihat dari kamar tidur utama yang berada di bagian depan rumah. Warga yang melihat asap dan kobaran api tersebut segera memberikan pertolongan. Di saat warga tengah sibuk memadamkan api, Afni Surya berteriak anaknya tertinggal di dalam kamar.
"Ibunya berteriak minta tolong. Setelah itu baru ingat anaknya masih dalam kamar," jelasnya.
Mengetahui ada anak yang terperangkap dalam kobaran api, warga coba memberikan pertolongan. Namun kemudian warga balik lagi lantaran api makin membesar.
"Ibunya menerobos masuk. Anaknya yang terbakar langsung digendong. Dia juga ikut terbakar 'jelas Anton warga yang coba selamatkan bocah malang itu.
Kondisi luka bakar, korban yang cukup parah membuat warga khawatir. Kedua korban langsung di bawa ke RS Permata Hati Duri
Sementara itu, upaya pemadaman manual yang dilakukan warga dengan memanfaatkan air PDAM dan kolam cukup membantu lokalisir api. Selang beberapa saat tim pemadam kebakaran Kecamatan Mandau tiba di TKP. Api dengan cepat bisa dikuasai dan bisa dipadamkan.
Merintih Kesakitan
Rintihan kesakitan 'Ya Allah" keluar dari mulut kecil M Razid, bocah umur 4,5 tahun yang ikut terbakar saat rumahnya di Jalan Gaya Baru Duri RT 3 RW 5.
Rintihan pilu ini membuat keluarga dan warga yang menjenguknya di IGD RS Permata Hati Duri meneteskan air mata. Begitu tabahnya bocah ini, walau sekujur tubuh hangus terbakar.
Terbalut perban di hampir sekujur tubuhnya, M Razid terus mengucapkan asma Allah. Sesekali bocah ini juga mengucapkan sakit namun kembali si bimbing keluarga untuk mengucapkan asma Allah."Dingin," ujarnya saat tim medis menyiram cairan ke tubuhnya yang terbalut perban.
Luka bakar yang di derita M Razid cukup parah. Bagian kepalanya hangus gosong. Wajahnya melepuh hingga ke mulut. Tangan, badan dan kaki juga melepuh. Jari-jari tangan bocah ini malah terlihat mulai mengeluarkan cairan dan darah.
"Sabar ya nak. Mengucap biar sakitnya hilang "ujar kerabat yang silih berganti menjenguj Razid.
Tak jauh dari pembaringan M Razid, sang ibu Afni Surya (40) juga tergeletak di ruang IGD. Ibu pemberani ini mengalami luka bakar di bagian wajah dan tangan. Afni terus menanyakan kondisi putranya.
"Saat dia (Afni Surya-red) menjerit anaknya tertinggal di dalam, saya langsung menerobos masuk. Saya lihat Razid duduk meringkuk di antara dinding dan spring bad yang terbakar. Tiba-tiba plafon yang terbakar jatuh.
Saya menyelamatkan diri untuk mencari kain basahan agar tak terbakar," jelas Anton tetangga yang coba menyelamatkan korban.
Saat Anton keluar untuk mencari kain basahan, tiba-tiba ibu korban lari menerobos api untuk menyelamatkan buah hatinya.
Saat saya kembali masuk, Razid sudah digendong ibunya.
Keduanya terbakar. Razid yang parah. Ibunya minta tolong. Razid langsung saya gendong. Tangan saya terasa terbakar karena panas badannya, "jelasnya.
Karena luka bakar Razid yang cukup serius, akhirnya bocah malang ini dirujuk ke RS Thursina Pekanbaru. Doa keluarga dan warga mengiringi keberangkatan M Razid ke Pekanbaru.(sus)