BI Antisipasi Laju Inflasi di Atas 4 Persen
Bandung (riaumandiri.co)-Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi di sepanjang 2017 bisa mencapai di atas 4 persen. Meski demikian, angka tersebut masih di dalam target yaitu 4 persen plus minus 1 persen atau di kisaran 3-5 persen.
Sejak awal tahun, tingkat inflasi sudah menunjukkan kecenderungan naik, yaitu sebesar 0,97 persen pada Januari 2017 kemarin. Kenaikan inflasi di awal tahun tak lain disumbangkan oleh kenaikan biaya administrasi STNK dan pencabutan subsidi kepada sebagian pelanggan listrik 900 VA yang merupakan administered price alias harga yang diatur pemerintah.
“Inflasi kami yakini di atas 4%. Kami yakini dia tetap berada di kisaran kita (3-5 persen),” kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi dalam Pelatihan Wartawan Ekonomi di Crowne Plaza Hotel, Bandung, Sabtu (18/2).
Untuk meredam tingkat inflasi, BI memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam beberapa kesempatan, BI juga sempat menghadiri rapat koordinasi dengan pemerintah untuk menjaga laju inflasi pada kisarannya.
Salah satu usulan BI adalah menjaga gejolak harga pangan atau volatile food. Harga pangan menjadi elemen penting untuk diatur volatilitasnya mengingat faktor konsumsi di negara berkembang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap inflasi.
“Koordinasi penting, pertemuan pada high level meeting untuk menjaga volatile food pada 4-5 persen,” ujar Yoga.
Gejolak harga pangan perlu digarisbawahi mengingat dilakukannya beberapa kenaikan administered price pada tahun ini, mulai dari kenaikan biaya administrasi STNK hingga pencabutan subsidi kepada sebagian pelanggan listrik 900 VA.
“Karena kalau administered price tarif listrik dia sudah dicanangkan naik pada Januari, Maret, dan Mei,” tutup Yoga.(lip6/mel)