Pembangunan Transmisi Listrik Riau Terhenti
Pekanbaru (RIAUMANDIRI.co) - Program PT PLN (Persero) dalam pembangunan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi atau SUTT 150 kilo volt di jalur transmisi Gardu Induk Bangkinang-Pasir Pangaraian, Provinsi Riau, terhenti di kebun kelapa sawit karena perusahaan tidak mau melepaskan lahan mereka untuk diganti rugi.
"Proyek ini sudah dimulai sejak 2011 lalu. Target kami selesai Mei 2017. Tapi bakal terganggu karena masalah ganti rugi lahan di dua perusahaan sawit ini," kata Manajer Unit Pelaksana Kontruksi Jaringan Sumatera II Rachmat Basuki, kepada wartawan di Pekanbaru, Senin (13/2).
Proyek Transmisi Jalur Bangkinang-Pasir Pangaraian merupakan bagian dari mega proyek nasional 35.000 mega watt (MW). PLN membangun 442 titik tapak menara SUTT pada jalur transmisi sepanjang 117 kilometer sirkuit pada rute tersebut.
Namun, PLN terkendala melanjutkan pembangunan jalur transmisi itu meski progres keseluruhan sudah hampir 90 persen dalam proses pembebasan tanahnya.
Rachman mengatakan tinggal 10 persen atau sekitar 45 titik yang belum bisa dikerjakan, karena perusahaan perkebunan PT Sawit Asahan Indah (SAI) dan PT Padasa Enam Utama di Kabupaten Rokan Hulu, tidak mau melepaskan lahannya untuk diganti rugi PLN.
Proses negosisasi baik melalui surat maupun perundingan dengan pihak PT SAI sudah berlangsung sejak Juli 2012. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari pihak PT SAI.
PLN berencana akan mengganti rugi lahan PT SAI yang terletak di Desa Sei Kuning dan