Pengamat: Visi-Misi Paslon Hampir Sama
Pekanbaru (RIAUMANDIRI.co) - Pengamat politik dan hukum tata negara Universitas Riau, Mexsasai Indra, menyatakan visi-misi lima pasangan calon Walikota dan Wakil Kota Pekanbaru yang disampaikan pada acara debat, Sabtu (4/2), di Hotel Pangeran, Pekanbaru, tidak ada yang menonjol.
"Saya kira dari lima calon Walikota dan Wakilnya memiliki ada plus minus," kata pengamat politik dan hukum tata negara Universitas Riau Mexsasai Indra saat dikonfirmasi antara, Sabtu (4/2).Mexsasai Indra bahkan menilai dari semua pasangan calon yang akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 memiliki visi-misi yang hampir sama.
"Jadi tidak ada yang menonjol karena empat calon saingan petahana belum pernah menjadi kepala daerah sehingga dari prestasi tak bisa kita bandingkan," tegasnya.Secara rinci Mexsasai menjelaskan analisanya bagi masing-masing calon.Untuk pasangan nomor satu yakni Syahril-Said Zohrin ia menilai visi-misinya cukup bagus karena membangun kota dengan basis religius dimana Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau identik dengan nilai-nilai Islam.
"Pasangan ini memiliki keinginan menciptakan rasa aman pada masyarakat," ucapnya.Selanjutnya pasangan ini lebih memiliki kekuatan karena Syahril merupakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pekanbaru.Selanjutnya untuk nomor urut dua yakni Herman Nazar-Defi Warman, ia menilai dilihat dari visi dan misinya yang singkat namun aktualisasinya lebih kongkret.
"Terutama terkait dengan persoalan pokok kota yakni masalah banjr dan sampah, kekuatannya ada pada Herman karena pernah menjadi birokrat di Pemko Pekanbaru," terangnya.Kemudian analisa pengamat politik yang satu ini untuk nomor urut tiga yakni petahana Firdaus-Ayat Cahyadi, sebutnya lagi visi dan misi lebih kepada upaya melanjutkan program yang sudah ada.
"Maka banyak digunakan upaya meningkakan, kekuaan terletak pada posisi sebagai petahana," ucapnya pula.
Sementara untuk calon nomor empat yakni Ramli Walid-Irvan Herman ia melihat visi dan misi mereka berdua sudah operasional.
"Peta kekuatan terletak pada Irvan sebagai anak mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah," katanya.
Namum ia menambahkan hal tersebut juga tidak menjadi jaminan buat kemenangan, karena masyarakat perkotaan lebih rasional.
Terakhir adalah paslon nomor lima yakni Dastrayani Bibra-Said Usman. Walau sempat nyaris gugur oleh Komisi Pemilihan Umum, kini tetap bisa maju.Untuk visi-misi paslon ini menurut Maxsasai upaya mencapainya sudah operasional dan berdimensi historis.Karena berupaya mempertahankan Pekanbaru sebagai Kota Bertuah. "Kekuatan paslon ini adalah perpaduan birokrat dan politisi," katanya menambahkan.