Menguak Kelebihan dan Kekurangan All New Honda Civic Turbo
RIAUMANDIRI.co – April 2016 lalu, PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek mobil Honda di Tanah Air, resmi meluncurkan generasi ke-10 Honda Civic.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Civic anyar ini mengusung desain eksterior yang lebih agresif dan sporty. Sekilas, desain belakangnya mirip dengan mobil buatan Eropa.
Baik sisi depan maupun belakang bodi ditambahkan aksen berbentuk sayap kecil. Pada sisi depan, letaknya tepat di kap mesin, sedangkan di bagian belakang ada pada sisi kiri dan kanan kaca.
Grille depan sedan ini sengaja dibuat tegak dan ditambah aksen lubang udara pada bagian atas dan bawahnya, mirip dengan yang digunakan oleh mobil buatan Amerika Serikat.
Lingkar roda berukuran 17 inci yang dibalut ban Bridgestone tampak serasi dengan lingkar sepatbor, tidak terlalu besar atau kecil. Pelek mobil ini mengusung desain dua warna, yaitu krom dan hitam, yang tampaknya menjadi andalan Honda untuk sebagian besar model mereka.
Desain lampu belakang yang menyerupai bumerang membuat mobil ini mudah dikenali dari jauh saat malam hari. Sayangnya, cahaya yang dikeluarkan lampu senja dan lampu rem tidak berbeda jauh intensitasnya.
Hal ini membuat pengemudi yang ada di belakang Civic sulit untuk mengetahui, apakah mobil tersebut sedang mengerem atau tidak. Satu-satunya petunjuk adalah lampu rem tambahan yang ada di balik kaca belakang.
Sisi kiri dan kanan bumper dilengkapi dengan lampu indikator. Posisi lampu ini tepat di antara sambungan bumper dan bodi samping. Ini cukup riskan, mengingat bagian mobil yang sering lecet terserempet kendaraan lain ada pada titik tersebut.
Bagian interior mobil dibuat dengan cukup mewah dan nyaman. Jok pengemudi dilengkapi dengan pengatur elektrik, sedangkan penumpang depan masih manual.
Desain joknya sudah semi bucket, sehingga tubuh pengemudi tidak banyak bergeser saat manuver. Setir dapat diatur tinggi dan jaraknya dari tubuh pengemudi.
Konsol tengah sengaja dibuat tinggi, sehingga lengan pengemudi dapat sejajar dengan tongkat transmisi. Ini membuat lengan dapat bersandar dengan nyaman, khususnya saat perjalanan jauh. Tersedia pula dua wadah untuk menaruh minuman di konsol tersebut.
Desain panel instrumen Civic baru ini cukup modern, gabungan antara analog dan digital. Lingkar penunjuk putaran mesin masih memakai sistem analog. Sementara itu, di bagian tengahnya tersedia panel digital penunjuk kecepatan dan indikator lainnya.
Di bagian atas panel instrumen ada dua lampu kecil yang bisa digunakan sebagai patokan keiritan bahan bakar. Jika lampu menyala hijau, artinya mobil dalam kondisi irit bahan bakar.
Kembali ke konsol tengah, Honda memasang tiga tombol di dekat tongkat transmisi. Tombol pertama berfungsi untuk mengubah mode mesin menjadi hemat bahan bakar, sedangkan yang kedua untuk mengaktifkan rem tangan.
Ya, rem tangan Civic baru ini sudah menggunakan sistem elektronik, sama seperti HR-V. Di atas tombol tersebut ada tombol lain yang disebut dengan Auto Brake Hold. Fungsi tombol itu untuk menggantikan kaki, saat mobil terjebak di kemacetan.
Jadi, pengemudi cukup aktifkan tombol tersebut, maka setiap kali mobil berhenti, rem akan otomatis aktif, sehingga kaki kanan dapat santai. Fitur ini sangat membantu ketika terjebak di kemacetan panjang.
Penumpang yang ada di belakang dapat duduk dengan lega. Paha penumpang akan disangga dengan desain jok yang sedikit naik, sehingga kaki tidak mudah lelah.
Tidak perlu khawatir akan mual, karena pandangan ke luar dari jok belakang, baik samping maupun depan, cukup leluasa.
Sayang, meski dilengkapi dengan pendingin udara bagian belakang, namun suhunya tidak bisa diatur secara terpisah.
All New Honda Civic dibekali dengan mesin empat silinder berkapasitas 1.500cc. Meski lebih kecil dari versi sebelumnya, mesin ini dapat menghasilkan tenaga lebih besar.
Hal ini berkat adanya sistem pendorong turbocharger, yang pertama kalinya diterapkan Honda pada Civic. Berkat adanya perangkat ini, mesin dapat menghasilkan tenaga 172 daya kuda dan torsi 220 Newton meter.
Saat diuji dari Jakarta menuju Bandung, kesan mobil sport tampak jelas pada All New Honda Civic. Tenaga turbo dapat dirasakan sejak putaran mesin sekitar 2.000 rotation per minute (rpm). Bahkan saat tanjakan, mobil terasa ingin terus berakselerasi.
Bagi mereka yang belum terbiasa mengemudikan mobil bermesin turbo, ada baiknya mengaktifkan fitur hemat bahan bakar. Hal ini untuk mencegah mobil kelebihan akselerasi saat berada di jalanan yang padat.
Pandangan bahwa mesin turbo akan boros bahan bakar dapat ditepis dengan mudah oleh sedan baru andalan Honda ini. Ketika menyusuri jalur Tol Cipularang, penunjuk konsumsi bahan bakar sempat berada di angka 22 kilometer tiap satu liter.
Namun, ketika melintasi Tol Jakarta-Cikampek, angkanya turun menjadi 16-17 kilometer per liter. Saat terjebak kemacetan panjang, konsumsi bahan bakar sempat berada di angka 8-10 kilometer per liter.
Mobil ini cukup lincah untuk dikemudikan, meski respons setir kurang sensitif terhadap keinginan pengemudi. Untungnya, kontur jalan yang tidak rata dapat diredam dengan cukup baik oleh suspensi. Tingkat kekerasannya pas, tidak terlalu lembut atau keras.
Meski harga jualnya cukup tinggi, yakni Rp475 juta, uang yang dikeluarkan sepadan dengan teknologi dan performa yang didapatkan.(vci/van)