103 Mahasiswa AKN Ikuti non Job Training
BENGKALIS (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 103 mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Bengkalis mengikuti magang on job training atau magang angkatan III tahun 2017. Mereka akan dikirim ke sejumlah daerah di luar Kabupaten Bengkalis.
Daerah yang menjadi tujuan program magang, adalah Jakarta sebanyak 13 mahasiswa, Medan 4, Kota Batam 5, Tanjung Pinang 4, Kota Dumai 4, sedangkan selebihnya sebanyak 73 magang di Kabupaten Bengkalis.
Acara pelepasan diresmikan Asisten Administrasi T. Ilyas di Gedung Daerah Datuk Lasksemana Raja di Laut, Kamis (19/1). Turut hadir Direktur Politeknik Bengkalis Muhammad Milchan, Ketua Pengelola AKN Bengkalis Alfansuri, Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Irwan Hasyim dan sejumlah dosen dan civitas akademika AKN Bengkalis.
Dikatakan T Ilyas, kegiatan magang on job training atau magang angkatan III AKN Bengkalis, merupakan syarat utama untuk melalui proses pendidikan. Kegiatan magang bagi mahasiswa merupakan kesempatan emas untuk menggali dan mengadopsi ilmu yang diperoleh di tempat magang.
“Banyak keuntungan yang diperoleh kalian semua ketika mengikut magang, diantaranya membangun jiwa disiplin dan mengikuti segala aturan yang berlaku di perusahaan. magang merupakan ajang pelatihan kerja bagi mahasiswa dan praktek kerja. Kondisi ini, menjadi keberuntungan tersendiri bagi mahasiswa yang melakukan magang, bisa jadi awalnya proses magang selanjutnya pihak perusahaan tertarik untuk merekrut anda,” ujar T Ilyas.
Masíh menurut T Ilyas, melalui magang, dapat membangun etika kerja serta perilaku sopan santun dengan semua pegawai di tempat kerja. Dapat menambah kemampuan komunikasi. karena melalui magang, secara otomatis anda akan bergaul dengan orang-orang yang berjiwa profesional, sehingga komunikasi anda pun berkembang secara profesional.
Selama mengikuti magang di perusahaan, perhatikan ketentuan yang diterapkan di perusahaan tersebut, termasuk masalah kedisiplinan dan kualitas kerja. Biasanya, sebuah perusahaan yang profesional konsisten dalam menegakan aturan dan disiplin kerja, karena perusahaan mengedepankan sebuah output yang berkualitas dan baik.
“Kepada mahasiswa yang akan mengikuti magang, agar menerapkan ilmu pengetahuan yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan,” pesan mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi.
Selanjutnya, untuk peningkatan kemampuan dan kualitas kerja merupakan salah satu unsur penting dalam dunia kerja. Terlebih di tengah-tengah persaingan globalisasi, seperti penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka menuntut SDM di daerah ini untuk terus berpacu meningkatkan kualitas diri.
Pemberlakukan MEA merupakan sebuah tantangan bagi generasi muda, untuk berpacu mengejar ketertinggalan dalam dirinya masing-masing. Mengingat, persaingan tenaga kerja dan arus barang dari negara-negara asean semakin bebas masuk ke negara kita. kondisi ini, tentu menjadi tantangan besar dalam menghadapi kebijakan pasar bebas ini.
“Jika kita tidak siap dari sekarang, dikhawatirkan keberadaan sumber daya manusia hanya menjadi penonton di negeri sendiri,” ujar T Ilyas. (man)