Riau Segera Tetapkan Status Siaga Darurat
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pemerintah Provinsi Riau, segera akan menetapkan status Riau menjadi Siaga Darurat Preventif Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla. Langkah ini ditempuh, setelah dua kabupaten, yakni Rokan Hulu dan Kota Dumai, telah terlebih dahulu menetapkan status tersebut.
Sementara itu, jet tempur TNI AU, menemukan lahan yang terbakar membara di Kabupaten Bengkalis, Kamis kemarin. Pemadaman sulit dilakukan, karena akses darat menuju lokasi kebakaran dinilai sulit.
Menurut Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, status Siaga Darurat Preventif Karhutla yang telah ditetapkan Pemkab Rohul dan Pemko dumai tersebut, setelah melihat perkembangan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi saat ini di dua daerah tersebut. Artinya,
dibanding hari-hari sebelumnya, kondisinya semakin bertambah parah.
Dikatakan, dengan demikian, Pemprov Riau langsung menindaklanjuti status dua daerah ini.
"Ya dengan adanya status siaga darurat preventif dari dua daerah ini, maka kita dari Provinsi langsung menindaklanjutinya. Insya Allah, Senin kita tetapkan status siaga preventif," jelas Edwar Sanger, Kamis (19/1).
Tim Satgas
Ditambahkannya, seiring dengan penetapan status tersebut, langsung dibentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Karlahut. Satgas ini perlu langsung dibentuk, agar dalam menjalankan tugas di lapangan, bila dilakukan secara terkoodinir. Selanjutnya koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru untuk melakukan kajian.
"Begitu status keluar, kita bentuk langsung Satgas, kita minta kepada Pangdam agar kembali menunjuk Danrem sebagai Komandan Satgas. Kita koordinasikan dengan Lanud Roesmin Nurjadin, untuk membentuk posko kembali di Lanud. Selanjutnya kita laporkan kepada BNPB," jelasnya.
Lahan Membara di Bengkalis
Sementara itu, tet tempur milik Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Roesmin Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis kemarin kembali menemukan aktivitas pembakaran lahan. Kali ini lokasinya berada di Desa Bandar Jaya, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
Foto dari udara menunjukkan lahan itu membara dan juga mengeluarkan asap. Sebagian area terlihat sudah gosong. Di sekelilingnya terlihat parit-parit serta sisa kayu yang ditenggarai bekas ditebang. Lebih jauh, ada semacam gubug atau bangunan yang didirikan.
"Siang tadi tim darat juga sudah bergerak ke sana, akan tetapi akses untuk mobilisasi peralatan terkendala. Ada galian parit oleh ekscavator di jalur akses menuju ke lokasi," ungkap Kadis Ops Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono.
"Informasi yang kita dapat dari tim darat, ditenggarai adanya kesengajaan dari pemilik lahan untuk membuat parit ini, sehingga sulit diakses. Sebab beberapa hari sebelumnya, tim patroli darat tidak menemukan galian parit tersebut," katanya.
Terkait temuan itu, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan (Dishut) dan Perkebunan, untuk menginformasikan ke pemilik lahan ini.
"Kita sudah sampaikan ke Dishut, kita tunggu feedback dari yang bertugas di lapangan. Sedangkan tim darat juga sudah berkoordinasi dengan Polsek setempat sambil mencari solusi untuk menembus akses ke lokasi," tukasnya.
Terima Heli
Sementara itu Edwar Sanger, mengatakan, saat ini Riau telah menerima bantuan Heli Bell 412, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Heli itu untuk patroli, kalau untuk water bombing nanti kita minta setelah status dan Satgas kita bentuk. Dengan tindakan preventif ini kita berharap bisa mencegah kebakaran lebih dini," jelasnya.
Sementara itu, sejak awal Januari telah terjadi kebakaran di beberapa Kabupaten dan Kota. Dari data BMKG, untuk Kamis (19/1) kemarin, terdapat 2 titik api di Riau. Yakni, di Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan.
Menurut Kepala BPBD Riau ini, kebakaran yang terjadi sepertinya tetap disengaja oknum masyarakat. Yang telah mengintai tidak adanya patroli, dan memanfaatkannya dengan lansung membakar.
"Mereka memanfaatkkan kondisi sekarang, pastilah dibakar lahan itu. Sekarang sudah mulai masuk musim panas. Tapi kita juga tidak tinggal diam, ketika ada muncul tim dari BPBD turun bersama manggala agni. Sekarang setiap wilayah yang terbakar, bisa diatasi," tutup Sanger. (nur, grc)