Kuota Haji Riau Kembali Jadi 5.010 Orang
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menambah kuota jamaah haji asal Indonesia, juga berdampak terhadap kuota jamaah haji asal Riau. Mulai tahun ini, kuota jamaah haji asal Riau kembali menjadi 5.010 orang. Jumlah itu bertambah
sebanyak 1.002 orang dibanding kuota haji pada tahun 2013 hingga 2016 lalu yakni sebanyak 4.008 orang.
Seperti diketahui, penambahan kuota jamaah haji asal Indonesia tersebut, seiring dengan telah selesainya proyek renovasi dan pengembangan Masjid Haram di Makkah.
"Kita bersyukur karena mulai tahun ini jumlah kuota jamaah haji kita sudah kembali normal seperti sebelumnya," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau, Ahmad Supardi, Rabu (18/1).
Dikatakannya, pengembalian kuota haji asal Indonesia tersebut, sudah disampaikan Presiden Jokowi dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pada 11 Januari lalu. untuk Riau, terjadi penambahan sebanyak dua kelompok terbang (kloter).
"Dengan dikembalikannya kuota haji ini, juga berpengaruh dengan waktu daftar tunggu calon jamaah sekarang menjadi 18 tahun," tambahnya.
Ditambahkannya, penetapan nomor berdasarkan porsi nomor urut calon jamaah haji, telah teraplikasi secara sistemik pada Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama RI. Sistem ini juga tersambung dengan Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kabupaten/ kota serta bank penerima setoran haji di seluruh Indonesia.
"Jadi tak ada istilah bisa dipercepat atau nomor porsi melompat-lompat, sebab akan menimbulkan kekacauan. Apalagi semua orang berkeinginan untuk cepat berangkat," katanya.
Pihaknya memastikan, tidak ada pegawai Kemenag yang bisa mempermainkan nomor urut calon jamaah haji tersebut. "Kalau ada yang mencoba mempermainkannya, maka akan diberikan sanksi tegas," ucapnya.
Terkait soal pembagian untuk kabupaten/kota se-Riau, Ahmad Supardi menjelaskan, akan dibagi berdasarkan porsi masuk para jamaah calon haji (JCH) dari kabupaten dan kota yang bersangkutan.
Menurutnya, dengan adanya penambahaan JCH tersebut, tidak akan menimbulkan permasalahan baru. Apalagi dengan jumlah tersebut, Riau hanya menambah dua kloter saja. "Tidak ada masalah dan Insya Allah kita siap baik dari jumlah jamaah, maupun dari fasilitas," tambahnya. (nie)