Ardo: Kampar Bagaikan Potongan Surga di Garis Khatulistiwa
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Kabupaten Kampar merupakn salah satu daerah dengan potensi wisata yang luar biasa di Provinsi Riau. Di kabupaten berjuluk Bumi Sarimadu ini, tidak hanya terdapat wisata alam, tetapi juga bisa ditemukan wisata sejarah.
Tidak berlebihan jika Rahmad Jevary Juniardo mengibaratkan Kampar merupakan potongan surga di garis khatulistiwa. Pria yang tengah mencalonkan diri jadi Bupati Kampar ini juga bangga akan ragam kuliner yang terdapat di kabupaten tersebut.
"Kabupaten Kampar itu bagaikan potongan surga di garis khatulistiwa, jadi jangan heran dengan keindahan alamnya yang luar bisa, keunikan budaya yang beraneka ragam dan kulinernya yang menggugah selera," ungkap Ardo kepada riaumandiri.
Hal itu diungkapkan kandidat nomor urut 5 ini saat mengunjungi beberapa tempat potensial yang bakal menjadi ikon baru pariwisata di Kabupaten Kampar, seperti kawasan panorama dengan pemandangan hamparan sawah, yang lebih dikenal dengan sebutan "Bukit RCTI" oleh masyarakat sekitar.
Serta terowongan peninggalan Jepang yang dibangun tahun 1928 di Desa Merangin Kecamatan Kuok, yang terletak dekat PLTA Koto Panjang. Masyarakat tempatan menyebutnya "Lubang Kolam" serta Jembatan Water Front City Bangkinang.
"Kampar itu luar biasa, kita punya peninggalan sejarah Candi Muara Takus yang sudah terkenal hingga ke manca negara, kita punya banyak wisata alam seperti air terjun di Kampar Kiri, hutan lindung dengan cagar alamnya. Kita juga punya keragaman budaya mulai dari alat musik tradisional, seperti Calempong dan Gubano, punya Kuliner yang unik seperti ikan kopiek indak batulang, dekla, palito daun dan masih banyak lagi," terang Ardo dengan rasa bangga, karena dapat menjadi bagian dari kabupaten tersebut.
Dan ini lanjutnya, merupakan satu kesatuan yang saling mendukung di dunia pariwisata, kalau dikelola dengan baik dan ditunjang dengan insfrastruktur jalan yang bagus tentu akan menjadi sumbangan PAD yang besar untuk Kampar.
"Selain itu akan berpengaruh dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar objek wisata maupun masyarakat yang menghasilkan atau memproduksi kerajinan dari UKM yang berhubungan dengan pariwisata," tambahnya.
Untuk itu dirinya berharap, kedepannya Pemda Kampar harus betul-betul bisa mengelola objek wisata yang sudah ada dengan mensingkronkan antara lokasi wisata, ragam kuliner dan keunikan budaya, serta membuka ikon wisata lainnya yang masih belum tergali maksimal.
Ardo mengaku, bersama Khairuddin dirinya sudah mempunyai konsep untuk mewujudkan Kampar sebagai destinasi utama wisata Riau maupun Indonesia, bahkan dunia.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 19 Januari 2017
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang