Harga Cabai di Siak Kian Meroket
SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Memasuki pekan ke-2 Januari 2017 harga cabai di Kabupaten Siak masih relatif tinggi. Ini terjadi di seluruh pasar di kabupaten tersebut, dalam kisaran harga Rp75 ribu sampai Rp85 ribu per kilogram.
Dampak kenaikan harga cabai yang terjadi secara bertahap sejak 1 Januari lalu, kian dirasakan masyarakat. Seperti yang diungkapkan Siti, pemilik warung makan pecel lele di Kecamatan Tualan Perawang, ia mengaku harga jual pecel lelenya tidak bisa dinaikan, sedang biaya bahan semakin meningkat.
"Sejak 2 minggu ini harga cabai memang kian mahal. Dua minggu lalu masih belum sampai Rp50 ribu per kilo, kini sudah Rp80 sampai Rp85 ribu," kata Siti Kepada riaumandiri, Jumat (13/1).
Hal senada diungkapkan Yudi, pedagang makanan di Siak. Ia mengaku dengan masih tingginya harga cabai membuat dirinya semakin resah, karena mau menaikan harga makanan yang dijualnya takut pelanggan pada lari.
"Kita jual makanan pecel lele, atau ayam penyet selama ini masih harga standar, namun harga cabe untuk sambel pecel saat ini masih meroket. Jadi bagaimana solusinya? Mau naikan harga makanan takut pelanggan kabur, jadi kami mohon kepada dinas terkait agar dapat menstabilkan harga cabe agar tidak semakin meroket," ujarnya sambil geleng kepala.
Berdasarkan survei riaumandiri, di Pasar Perawang rata-rata harga cabe mencapai Rp80 ribu sampai Rp 85 ribu. Sedangkan di tempat lain, kususnya di Pasar Mingguan Geronggang Siak Raya, Kecamatan Mempura, harga cabai merah rata-rata Rp75 ribu per kilogramnya. Sedangkan di Pasar Belantik, Kampung Siak Lanjut, Rp80 sampai Rp85 ribu per kilogram.
Pedagang mengaku, kenaikan dipengaruhi oleh jumlah barang masuk semakin sedikit, sementara permintaan terus banyak. Sehingga pihak distributor menaikan harga jual kepada para penjual di pasaran.
"Mau tidak mau kami tentu menyesuaikan. Kalau kami jual lebih murah berarti kami rugi, ya tak mungkinlah jualan rugi. Jumlah barang biasanya lebih banyak sekarang lebih sedikit," ujar salah seorang pedagang cabe di pasar belantik.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 14 Januari 2017
Reporter: Sugianto
Editor: Nandra F Piliang