Bila Anggaran Tersedia Proyek Air Bersih Dikerjakan Multiyears
PELALAWAN (RIAUMANDIRI.co) - Proyek penyediaan air bersih bagi warga yang membutuhkan di sejumlah kecamatan akan dikerjakan secara multiyears.
Pasalnya, pekerjaan tersebut selain membutuhkan anggaran tidak sedikit juga pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara regular.
"Pembangunan saluran air bersih di beberapa kecamatan saat ini menjadi prioritas. Untuk pembangunan air bersih ini memakan anggaran cukup besar, sehingga proses pengerjaannya dilakukan multiyears," ujar Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan, Imustiar Sip, didampingi Wakil Ketua Komisi, Monang Pasaribu SSos, di Pangkalan Kerinci.
Menurutnya, untuk pekerjaan pembangunan saluran air bersih yang sudah lama didambakan warga beberapa kecamatan, yakni Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Pangkalan Lesung, dan Kecamatan Ukui, ini setidaknya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan harus menganggarkan dana sebesar Rp45 miliar.
Namun semuanya itu bisa terealisasi kalau sudah tersedia anggarannya. Artinya, untuk saat ini pemkab hanya bisa mempersiapkan saja proses persiapan pekerjaannya. Soalnya, saat ini dampak dari rasionalisasi anggaran membuat pengelolaan pembangunan tak maksimal.
"Intinya, anggaran kita harus tersedia kalau mau dibangun, kalau dampak rasionalisasinya terus masih dirasakan, tentu tak mungkin pekerjaan itu bisa dilaksanakan tahun ini," kata Imustiar.
Khusus masalah air bersih yang kerap mati hingga berminggu-minggu di Pangkalan Kerinci, Monang Pasaribu yang wakil rakyat dari dapil 1 ini mengatakan, untuk Pangkalan Kerinci, khusus masyarakat yang tinggal di Perumahan Lago Permai yang mayoritas semua menggunakan layanan pasokan air bersih masih mengalami kendala pelayanan air bersih yang kerap mati.
"Khusus pembangunan air bersih di Pangkalan Kerinci saja dibutuhkan anggaran Rp25 miliar karena peralatan untuk penyedia air bersih tersebut harus berkapasitas besar, makanya di kerinci juga harus dikerjakan secara multiyear. Sedangkan warga di perumahan Lago Permai saat ini mereka harus antre dengan bergilir mendapatkan pasokan air bersih. Hal ini dikarenakan semua peralatan, baik mesin maupun pipa saluran sudah tua, ditakutkan bisa rusak sewaktu-waktu sehingga tidak bisa difungsikan operasional pasokan air bersih lagi," tukasnya.