Sering Terpancing Emosi? Lakukan 4 Tips Ini

Sering Terpancing Emosi? Lakukan 4 Tips Ini

JAKARTA (Riaumandiri.co) - Menghadapi seseorang yang sering memancing emosi memang bikin capek. Capek hati dan pikiran, kalau diladeni makin menjadi, tapi kalau nggak diladeni, ada saja caranya untuk membuat kita makin makin sebal dan gampang marah-marah.

1. Tunjukkan hidupmu baik-baik saja
Apa sih yang membuat orang yang benci denganmu itu sedih? Tak lain adalah memperlihatkan bahwa kamu bahagia dengan hidupmu. Tunjukkan bahwa hidupmu baik-baik saja dan berjalan dengan sangat normal. Biarkan saja dia mencibir atau menyudutkanmu, kamu tetap perlu bahagia untuk dirimu sendiri. Kalau dia tetap sering memancing emosimu, jangan terlalu dihiraukan. Biar dia capek sendiri.
    
2. Sampaikan simpati dan rasa pedulimu padanya
Kasihan sekali deh hidupnya. Saking nggak ada kerjaannya, dia sibuk mencampuri hidupmu. Sebenarnya dia hanya butuh simpati dan rasa pedulimu. Coba cari tahu titik kelemahan atau kekurangannya. Tapi jangan merendahkannya dengan sisi negatifnya tersebut. Sebaliknya, bersimpatilah padanya. Sulit sih tapi demi kebaikanmu sendiri, kamu perlu lebih bersabar lagi menghadapinya.
    
3. Respon singkat saja
Dia memancingmu berdebat di media sosial? Respon dengan jawaban singkat saja. Ladeni secukupnya. Atau dia sering mengusik hidupmu di dunia nyata? Senyumi saja. Semakin diladeni biasanya dia bakal makin menjadi. Respon secukupnya saja. Nanti kalau dia sudah capek, dia akan berhenti sendiri kok.
    
4. Fokuslah pada Lingkaran Sosialmu Sendiri
Daripada buang-buang energi dan waktu mengurusi dia yang cuma bikin sakit hati, mending fokuskan diri pada lingkaran sosial yang kita punya. Meluangkan waktu lebih banyak bersama sahabat, keluarga, dan orang-orang yang sudah jelas menyayangi kita. Dan jaga jarak dengan dia yang hobinya memancing emosimu. Hidupmu lebih penting daripada mengurusi hidup orang yang hobinya cuma bikin sakit hati.

Memang tak mudah untuk menghadapi orang yang hobinya cuma memancing emosi dan bikin sakit hati. Kalau kita nggak punya stok sabar yang banyak, bisa stres dan depresi kita dibuatnya. Tapi waktumu terlalu berharga jika digunakan untuk mengurusi orang-orang yang tak penting.