Rampok Bersenpi Beraksi di Inhu, Rp120 Juta Lesap
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Untuk kesekian kalinya, aksi kejahatan berupa perampokan bersenjata api, kembali terulang di Bumi Lancang Kuning. Kali ini, yang menjadi korbannya adalah pasangan suami istri Wahyudi (45) dan Suarni (35), warga Desa Tanjung Beludu, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu.
Rumah didatangi gerombolan perampok bersejata api, yang diperkirakan berjumlah lima orang, Minggu (8/1) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Dalam peristiwa itu pelaku berhasil merampas uang milik korban sebesar Rp120 juta. Begitu pula sejumlah emas berhasil dirampas. Sehingga total kerugian yang dialami korban mencapai Rp130 juta.
Tidak hanya itu, kaki korban juga terluka akibat tertembus peluru para perampok.
Seperti dituturkan Humas Polres Inhu, Iptu Yarmen Djambak, Minggu kemarin, dalam peristiwa itu, Wahyudi mengalami luka tembak di bagian kakinya.
"Dari keterangan saksi, diperkirakan pelaku perampokan ini sebanyak lima orang. Para pelaku menggunakan masker warna hitam dan memakai senter di kepala," kata Yarmen.
Peristiwa ini bermula, ketika dini hari itu, korban masih tidur. Tiba-tiba Wahyudi terbangun setelah mendengar suara jendela terbuka. Ketika itu, ia melihat ada lima pria yang tak dia kenal sudah berada dalam rumahnya.
Melihat kehadiran perampok bersenjata, Wahyudi berusaha lari ke dapur dan mencoba menahan pintu. Tapi komplotan maling bersenjata api ini mendobrak dengan dengan linggis.
"Karena pintu didobrak dengan linggis, Wahyudi bersembunyi di atas loteng kamar mandi," kata Yarmen.
Tapi persembunyian Wahyudi diketahui para bandit. Ini karena kakinya masih kelihatan dari bawah. Lantas perampok ini menembak kaki Wahyudi yang mengenai jempolnya.
"Selanjutnya korban disuruh turun dan diikat. Para bandit memaksa korban untuk menunjukkan uang dan emasnya," kata Yarmen.
Bandit ini juga mengancam akan menembak istri Wahyudi bila tidak menunjukkan tempat penyimpanan uang dan emas. Tapi setelah perampok ini mengacak-acak isi kamar korban, akhirnya mendapatkan simpanan uang sebanyak Rp120 juta dan emas seharga Rp10 juta. Total kerugian korban Rp130 juta.
"Setelah mendapatkan uang dan emas, kawanan bandit ini melarikan diri," kata Yarmen.
"Sebelum kabur, mereka sempat merusak CCTV yang ada, serta merusak HP milik korban. Kasus perampokan ini masih kita selidiki," tutup Yarmen. (dtc, ral, sis)