Nasib Tenaga Honorer di Negeri Istana
SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Nasib pegawai honorer di Kabupaten Siak masih jauh dari sejahtera, kususnya pegawai guru honor maupun pegawai penjaga sekolah dan kebersihan. Mereka sudah mengabdi ke negara hingga 8 tahun, namun masih saja menjadi pegawai honor komite yang gajinya hanya 400 sampai 600 ribu perbulan, sedangkan porsi kerja mereka sama dengan pengawai honor pemda maupun Pegawai Negeri.
"Kami mengabdi ke negara sebagai penjaga sekolah dan penjaga kebersihan sekolah. Sudah 8 tahun di SD Negeri 11 Srimessing Kecamatan Bungaraya, bahkan sejak berdirinya sekolahan ini. Namun kami statusnya masih sebagai pegawai honor komite yang digaji hanya Rp 400 ribu perbulan, rasanya seperti orang dizolimi, karena di daerah lain banyak yang sudah menjadi pegawai honor pemda namun kami masih honor komite," ungkap Misrianto, penjaga sekolah sekaligus sebagai penjaga kebersihan kepada riaumandiri, Jumat (16/12)
Misrianto, warga Srimessing, Kampung Jatibaru ini kesehariannya hanya bekerja sebagai tukang kebun atau penjaga sekolah. Mata pencarian satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga hanya dari sekolah tersebut. Dirinya bertahan menjadi tukang penjaga sekolah di SD Negeri 11 itu dikarenakan niat awalnya hanya ingin mengabdi dan ingin membangun kampungnya yang pada waktu itu belum ada sekolahan SD. Namun karena tuntutan ekonomi keluarga yang semakin hari semakin bertambah, tentunya semakin berat menjadi tukang penjaga sekolah yang gajinya hanya seper empat dari UMK Kabupaten Siak.
Sementara Kepala Sekolah SD Negeri 11 Sumarmi membenarkan, di sekolahannya ada 3 pegawai honor komite yang sudah mengabdi 6 sampai 8 tahun dan hanya digaji 400 sampai 600 ribu. Pihaknya juga sudah mengusulkan ke dinas beberapa kali namun belum juga terealisasi.
Selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi 17 Desember 2016
Reporter: Sugianto
Editor: Nandra F Piliang