Lebih Seribu Undangan Hadiri Pesta Sonya-Galih
PEKANBARU (riaumandiri.co)-Lebih dari seribu undangan menghadiri resepsi pernikahan Sonya Nowindasari, SH dengan AKP Galih Apria, APr, SIp, SIk, Jumat (25/11) malam. Resepsi yang berlangsung meriah tersebut kental dengan adat Minangkabau.
Pantauan Haluan Riau, dari deretan tamu terlihat sejumlah tokoh nasional, di antaranya, anggota DPR RI, Nurzahedi Tanjung dan Sayed Abubakar A. Assegaf. Selain itu, juga terlihat sejumlah pejabat di Riau dan Kepri, seperti Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Ketua DPRD Riau Septina Primawati, bersama sang ibunda, Roslaini Ismail Suko, Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain, dan sejumlah anggota DPRD Riau, sejumlah pejabat utama Polda Riau dan para Kasatwil se-Polda Riau. Danrem 031/WB, Brigjen TNI Nurendi, yang diwakili Kasrem 031/WB, Kolonel Czi I Nyoman Parwata.
Sejumlah Kepala Daerah se-Provinsi Riau juga tampak hadir. Seperti Pelaksana Tugas Walikota Pekanbaru, Edwar Sanger dan istri, Bupati Kampar, Jefry Noer dan istri, Eva Yuliana, Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, Bupati Siak, Syamsuar bersama istri dan Wakil Bupati Siak, Alfedri bersama istri.
Sementara untuk tokoh masyarakat Riau, terlihat mantan Gubernur Riau, Saleh Djasit, HR Mambang Mit, Rivai Rahman, Firdaus, Azis Zaenal, Ramli Walid, Irvan Herman, dan sejumlah tokoh lainnya, termasuk tokoh pemuda dan tokoh wanita.
Mewakili tamu undangan, Ketua DPRD Riau, Septina Primawati, menyampaikan selamat buat pasangan Galih-Sonya. "Semoga Galih dan Sonya menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah, serat saling mencintai," kata Septina dalam sambutannya.
Selain itu, dirinya juga berharap pasangan suami istri ini saling menghomati guna membangkitkan ketenangan keluarga, dan menebarkan kasih sayang. "Itulah tujuan mulia dalam membina keluarga," tukas Septina.
Mengiringi pemberian ucapan selamat dari tamu undangan, kemeriahan pesta Galih yang merupakan Kepala Satuan Lalulintas Polres Rokan Hilir, dengan Sonya yang merupakan putri dari Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang Riau, H Basrizal Koto, dan Almh Hj Mukhniarty Basko, tamu undangan disuguhkan dengan suara merdu penyanyi legendaris Sumatera Barat, Elly Kasim dan berbagai kesenian Minang, seperti tari silat gelombang, tari piring, dan kesenian lainnya.
Pedang Pora
Tradisi Korps Pedang Pora mengawali acara resepsi pernikahan Galih dan Sonya Basko. Bertindak sebagai sebagai Inspektur Upacara, yakni Kapolda Riau, Brigjen Pol Zulkarnain.
Acara digelar di Gedung SKA Co-Ex Pekanbaru, Jumat (25/11) malam. Dalam pelaksanaannya, seribuan tamu undangan tampak antusias menyaksikan prosesi yang menjadi tradisi di lingkungan Akadami Kepolisian, dimana AKP Galih Apria, merupakan alumni Akpol tahun 2010.
Tradisi Pedang Pora ini merupakan suatu upacara tradisi yang dilakukan oleh alumni Akademi Kepolisian dalam rangka memberikan doa restu bagi ksatria yang akan bertugas ke medan tugas. Demikian halnya, dalam upacara Tradisi Pedang Pora kali ini, mengandung makna pemberian doa restu keikhlasan dan kebahagiaan segenap Alumni Akpol terhadap pernikahan AKP Galih Apria dan Sonya Nowindasari.
Kegiatan yang diawali laporan Perwira Upacara kepada Inspektur Upacara. Dilanjutkan dengan laporan Komandan Pedang Pora kepada mempelai pria, AKP Galih Apria.
Selanjutnya, kedua mempelai berjalan menuju lingkaran pedang pora, melewati pasukan dengan pedang terhunus. Dengan terhunusnya pedang yang dilalui menunjukkan kesiapan sang Perwira beserta Bhayangkarinya untuk menghadapi tugas-tugas suci dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Acara tak kalah sakralnya, yaitu di kala Inspektur Upacara, Brigjen Pol Zulkarnain, mengalungkan bunga, dan menyerahkan seperangkat pakaian Bhayangkari, kepada kedua mempelai. Prosesi ini sendiri melambangkan keanggunan nilai-nilai luhur dan suci keteladanan yang diwariskan dari yang tua kepada yang muda, agar mampu melanjutkan semangat juang sebagai Bhayangkari sejati maupun sebagai warga negara,
Usai pelaksanaan Tradisi Pedang Pora, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama sejumlah tamu undangan dengan kedua mempelai.
Jadi Suami Istri
Sebelum melaksanakan resepsi pernikahan, tepat pukul 09.35 WIB, Jumat (25/11), AKP Galih Apria dan Sonya Nowindasari, resmi menjadi pasangan suami istri, setelah melaksanakan ijab kabul, di rumah H Basrizal Koto, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Ijab kabul langsung dilakukan H Basrizal Koto, ayah kandung Sonya kepada Galih Apria, didampingi penghulu, disaksikan Kapolda Riau, Brigjen Pol Zulkarnain dan Asman Abnur, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta ratusan keluarga, kerabat dan undangan.
Ijab kabul berlangsung khidmat dengan sekali ucap dan dinyatakan sah oleh saksi dan keluarga, kerabat dan undangan. Adapun mahar akad nikah tersebut yakni seperangkat alat salat dan seperangkat perhiasan.
Sebelum melakukan akad nikah, rombongan mempelai pria, yang tiba di rumah H Basrizal Koto, pukul 08.30 WIB, disambut dengan acara penyambutan menggunakan adat Sunda, yang dibantu Paguyuban Mitra Sunda Riau Misuri.
Turut hadir pada prosesi akad nikah tersebut tokoh masyarakat Riau Hj Azlaini Agus, Prof Suwardi dan Eddy Tanjung (anggota DPR RI).
Setelah sah menjadi pasangan suami istri, Prof Alaiddin Koto, memberikan nasehat pernikahan, di antaranya menyebutkan bahwa prosesi akad nikah saat ini merupakan salah satu kebesaran Allah.
"Salah satu kebesaran Allah SWT itu yakni, menciptakan manusia berpasang-pasangan agar merasa tentram. Namun harus diikat dengan sebuah perkawinan. Berumah tangga agar menemukan Ketentraman hidup. Ini memiliki makna besar, karena hidup itu perlu ketenangan jiwa dan batin kalau sudah tenang maka akan tentram.
"Tadi pada akad nikah juga ada menyerahkan mahar. Menyerahkan mahar memiliki makna yang luar biasa jangan hanya jadi pajangan tetapi untuk dipergunakan, seperti seperangkat alat sholat agar dipergunakan agar Allah memberi cahaya dan sinar ketenangan pada rumah tangga tersebut," ujarnya.
"Tugas utama Galih melaksanakan sunnah, Sonya harus mengingatkan apakah sudah salat. Seperangkat salat akan digunakan dan Galih sebagai imam. Rumah tangga akan aman, jika istri menjadikan suaminya sebagai imam, dan suami taat pada Allah dan Rasulnya. Maka akan sakinah dan mawaddah," ujarnya. (dod/nur/hen)