49 Perusahaan Dilaporkan ke Polda Riau
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Eyes On the Forest, yang merupakan koalisi tiga organisasi bidang lingkungan hidup, yakni Walhi, Jikalahari dan WWF, melaporkan 49 perusahaan ke Polda Riau. Mereka menilai 49 perusahaan ini terlibat kebakaran hutan dan lahan.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau, Riko, Jumat (18/11), mengatakan, setiap tahun Eyes On the Forest melakukan pemantauan terhadap lingkungan hidup di Riau.
"Berdasarkan pemantauan dari tahun 2014 hingga sekarang, 49 Perusahaan kita ketahui 49 perusahaan terlibat kebakaran hutan dan lahan, sehingga kita sepakat untuk melaporkannya ke Polda Riau," ujar Riko.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di areal 49 perusahaan ini diduga ada yang sengaja dibakar dan ada yang tidak sengaja atau akibat kelalaian dari pihak perusahaan.
49 Perusahaan "Untuk membuktikannya, kita minta Polda Riau untuk mengusut dan memprosesnya secara hukum," ujarnya.
Adapun 49 perusahaan yang dilaporkan tersebut antara lain, PT Rimba Rokan Lestari, Sinar Sawit Sejahtera, Andika Permata Sawit Lestari, Raja Garuda Mas Sejati, Pan United, Riau Jaya Utama, Parawira, Alam Sari Lestari, Hutani Sola Lestari, Bina Duta Laksana dan PT Perawang Sukses Perkasa Industri.
Kemudian PT Sumatera Riang Lestari, Rimba Lazuardi, Suntana Gaja Pati, Siak Raya Timber, Bukit Raya Pelalawan, Dexter Timber Perkasa Indonesia, Ruas Utama Jaya, KUD Bina Jaya Langgam, Riau Andalan Paper dan PT Putri Lindung Bulan.
Kemudian PT Arara Abadi Distrik Duri, Arara Abadi Distrik Minas, Arara Abadi Distrik Nilo, Arara Abadi Distrik Pelalawan-Malako, Arara Abadi Distrik Pulau Muda-Merawang, Arara Abadi Distrik Siak Berbari, PT Artelindo Wiratama dan Bukit Batabuah Sei Indah.
Kemudian PT Citra Sumber Sejahtera, PT Nusa Prima Manunggal, PT Sumatera Riang Lestari, PT Rimba Rokan Perkasa, Satria Perkasa Agung, CV Nirmala, Agroraya Gematrans, Bertuah Anekayasa, Bumi Reksa Nusa Sejati serta PT Duet Rija.
PT Guntung Hasrat Makmur, PT Pancasurya Agrindo, Peputra Supra Jaya, Pusaka Mega Bumi Nusantara, PT Runggu Pring Jaya, Setia Agrindo Lestari, Teso Indah, Langgam Inti Hibrindo, Triomas FDI dan PT Seraya Sumber Lestari. ***