Festival Desa Wisata di Kabupaten Sleman
JAKARTA(RIAUMANDIRI.co) - Hasil evaluasi terhadap desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta menemukan fakta sebanyak delapan desa dari 39 desa wisata di wilayah tersebut mulai mati suri.
Padahal, beberapa dari desa wisata itu memiliki potensi wisata yang cukup diunggulkan. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman, Endah Sri Widiastuti mengungkapkan, tahun ini pihaknya mengagendakan evaluasi dan inventarisasi desa wisata dan terdapat 39 desa yang ada di kabupaten ini.
Dari jumlah tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi kembali untuk diklasifikasikan menjadi tiga kategori. Endah menjelaskan, keberadaan desa wisata yang sudah mulai tidak aktif ini dilatarbelakangi beberapa alasan.
Beberapa desa wisata ada yang membubarkan diri hingga ketidakaktifan pengelola dalam mengelola desa wisata tersebut. Kedelapan desa itu yakni Desa Wisata Rejosari, Pajangan, Trumpon, Bangunkerto, Kembangarum, Mangunan, Jantungan dan Sendari.
“Ke depan kami tetap akan mencoba mengevaluasi lagi desa-desa ini. Jika nanti potensinya memang bagus, maka akan dilakukan pembinaan lagi,” jelas Endah.
Endah mengungkapkan, dalam penilaian desa wisata, ada sejumlah indikator yang digunakan. Berdasarkan hasil penilaian, terdapat 14 desa wisata tumbuh, delapan desa wisata berkembang dan sembilan desa wisata mandiri. Hasil pendataan ini menunjukkan potensi desa wisata di wilayah Sleman cukup besar, sehingga layak untuk diperkenalkan lebih luas.
Lebih lanjut Endah menambahkan, guna mempromosikan potensi desa wisata, Disbudpar Sleman akan menyelenggarakan Festival Desa Wisata Sleman untuk kali pertamanya.
Festival yang diselenggarakan untuk mengenalkan keberadaan desa wisata tersebut akan dilaksanakan selama dua hari, 19-20 November 2016 di Desa Wisata Sangurejo, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi. (okz/ivn)