Gempa 6,2 SR Getarkan Jawa Timur
MALANG (RIAUMANDIRI.co) - Gempa bumi tektonik mengguncang kawasan pantai selatan Jawa Timur, Rabu (16/11) malam sekitar pukul 22.10 WIB. Guncangan gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter membuat warga kaget.
Kepala Stasiun Geofisika Karangkates, Malang, Jawa Timur, Musripan mengatakan, lokasi gempa berada di laut dengan kedalaman 69 kilometer.
Pusat gempat berada 127 kilometer tenggara Kabupaten Malang pada koordinat 9,32 derajat Lintang Selatan dan 113,12 Bujur Timur.
"Gempa disebabkan pertemuan antara lempeng Indoaustralia dan Euroasia," terangnya. Ia menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Abidin, seorang warga di Jalan Tapak Siring Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, merasa kaget saat bumi bergoyang. Menurut dia, tiba-tiba kasur di dalam kamarnya bergetar dan pintu rumah bergerak.
"Aku langsung lari ke luar rumah. Khawatir bikin bangunan roboh karena terasa cukup lama," kata Abidin. Gempa di selatan Pulau Jawa terasa juga hingga Pulau Madura, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Warga pengguna internet melaporkan dari berbagai kota tentang gempa yang mereka rasakan.
Rumah Hancur Sementara itu, nasib naas dialami Hasan, warga Jember. Akibat gempa itu,rumahnya hancur hingga rata dengan tanah. Hasan bahkan nyaris menjadi korban karena sempat terkena genting yang jatuh dari atap rumah.
Hasan menceritakan, pada saat kejadian dia bersama istri dan anaknya sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba saja terjadi guncangan yang cukup keras. "Mungkin lamanya sekitar lima menit," kenangnya, Kamis (17/11).
"Saat gempa saya sama istri ada di dalam rumah. Guncanganya sangat keras. Saya langsung lari ke luar, namun sebelumnya saya dan istri tertimpa genting dan kayu atap rumah. Semua perabotan rumah hancur, seperti TV, tape dan sebagainya. Juga dua unit sepeda motor saya rusak parah tertimpa atap rumah," imbuhnya.
Meski rumahnya porak-poranda dan seisi rumah hancur akibat tertimpa bangunan, namun Hasan masih bersyukur. Dia bersama keluarga berhasil lolos dari maut.
Sebab jika dia dan keluarga terlambat ke luar rumah, bisa jadi akan ada korban jiwa. "Yang penting keluarga selamat," tandasnya. Mengenai kerugian materi, Hasan menaksir sedikitnya mencapai Rp50 juta.
Dari informasi yang dihimpun, selain rumah Hasan, dampak gempa juga dilaporkan merusak sejumlah rumah warga di beberapa kecamataan, seperti di Kecamatan Gumukmas. Dari data sementara BPBD Jember tercatat sedikitnya 4 rumah warga yang mengalami kerusakan. (kom/dtc/sis)