Prabowo: Demokrasi Butuh Kritik
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pihaknya akan tetap berada di jalur oposisi. Sebab menurutnya, dalam demokrasi modern, kritik itu sangat dibutuhkan dalam membangun negara.
Hal itu dilontarkannya di sela-sela pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (17/11). Pertemuan itu berlangsung tertutup.
Usai pertemuan, Prabowo dan Jokowi menikmati makan siang bersama dengan menu ikan bakar yang dilanjutkan dengan minum teh di teras Istana Negara. Pertemuan itu, sempat menimbulkan kesan, seolah Gerindra bakal merapat mendukung pemerintah. Namun hal itu langsung dibantah Prabowo.
"Oh tidak, tidak," ujarnya. Menurut Prabowo, partainya akan tetap berada di jalur oposisi. Gerindra bakal terus konsisten mengkritik pemerintahan. "Demokrasi membutuhkan kritik," ujar Prabowo.
Lagipula, Presiden Jokowi tidak pernah meminta Gerindra menyetop kritik terhadap pemerintahan. "Dari dulu komitmen sama beliau (Jokowi) adalah beliau di eksekutif kami di legislatif. Kalau ada kebijakan yang kurang berkenan kami akan kritisi," kata Prabowo.
Selain itu, tambah Prabowo, Jokowi juga tidak takut atas kritik Partai Gerindra. "Pak Jokowi Tidak minta kita beo (mengikuti). Demokrasi yang modern bukan bebek," ujar Prabowo.
Meski demikian, Prabowo menganggap ada persamaan nilai antara dirinya dengan Jokowi. Yakni soal mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Jokowi dan dirinya sama-sama berpegang teguh pada UUD 1945, Pancasila dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. "Dan budaya bangsa yang menyelesaikan masalah dengan musyawarah, mufakat, kekeluargaan. Kita tidak mau perpecahan. Berbeda boleh," ujarnya lagi.
Jaga Kemajemukan Sementara itu, Presiden Jokowi mengtakan, baik dirinya maupun Prabowo sepakat menjaga Indonesia yang majemuk, Indonesia yang beragam.
"Saya dengan Pak Prabowo berkomitmen untuk bersama-sama menjaga Indonesia yang majemuk," ujar Jokowi. Prabowo tampak mengangguk-anggukkan kepala.
Jokowi menekankan, ia dan Prabowo tidak ingin ada perpecahan hanya karena perbedaan dalam politik. "Tidak. Karena sangat mahal harganya bagi NKRI," kata Jokowi.
Prabowo pun menyatakan sependapat dengan Jokowi. Menurut dia, Indonesia selalu menjadi incaran kekuatan-kekuatan besar dunia.Oleh sebab itu, kewajiban setiap anak bangsa untuk memelihara persatuan.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk mengesampingkan perbedaan pandangan politik dengan Jokowi dalam menghadapi ancaman persatuan dan kesatuan bangsa. "Apapun perbedaan, apapun ada perselisihan, marilah kita selesaikan dengan suasana yang sejuk, damai dan kekeluargaan," ujar Prabowo.
"Di antara keluarga masak tidak bisa diselesaikan. Kan gitu ya Pak?" ujar Prabowo seraya melihat ke arah Jokowi.
Jokowi pun menganggukkan kepalanya, seraya berkata, "Iya". Prabowo mengatakan, ia yakin, apapun cobaan yang dialami Indonesia saat ini, dapat dilalui dengan tenang.
"Saya sampaikan apresiasi, perkembangan-perkembangan terakhir, kita bisalah melalui proses-proses, cobaan-cobaan yang kita hadapi bersama dengan ketenangan dan kesejukan. Kuncinya itu," ujar Prabowo. (bbs, kom, dtc, ral, sis)