Harga TBS Diprediksi Alami Kenaikan
PEKANBARU (RIAUMANDIIR.co) - Hingga akhir tahun, diperkirakan harga Tandan Buah Segar (TBS) di propinsi Riau akan terus mengalami kenaikan. Meski pada pekan sebelumnya sempat mengalami penurunan sebesar Rp3,24 perkilo.
Hal ini disebabkan karena meningkatnya permintaan terhadap minyak sawit atau CPO, seiring dengan menurunnya produksi dari petani sawit. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC Ernaputra kepada Haluan Riau, Selasa (15/11) usai acara penetapan harga TBS Riau.
Menurutnya, permintaan akan terus mengalami kenaikan seiring dengan perayaan tahun baru China pada awal 2017 mendatang. Ini terlihat pada bursa komoditas Indonesia dan Malaysia yang sama-sama menunjukkan penguatan yang signifikan.
"Harga CPO lokal pada lelang KPB-PTPN sudah menyentuh angka Rp8.811 perkilo atau ter jadi lonjakan sebesar 6,2 persen dibandingkan pe kan sebelumnya," ujar Ferry.
Dijelaskannya, selain di Indonesia dan Malaysia, kenaikan ini juga dipicu karena adanya sentimen positif dari harga kedelai. Di mana harga kedelai mengalami peningkatan pesat pada ekspor yang dilakukan, naik 25,8 persen menjadi 31,7 juta ton. Maka dari itu, dengan adanya sentimen tersebut, tentunya akan diprediksi harga CPO akan stabil pada kisaran Rp 8.000 - Rp8.500 perkilo.
"Kenaikan harga TBS ini terjadi pada tanaman usia 10-20 tahun keatas, un tuk periode 16-22 November mendatang. Dengan kenaikan sebesar Rp115,20 perkilo dari sebelumnya Rp7.332,26 menjadi Rp8. 233,66,-," jelasnya.
Diharapkan kenaikan ini akan berlanjut setelah adanya pembatalan pemberlakukan pajak progresif untuk CPO di Indonesia. Sehingga kesejahteraan petani bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.***