100 Kilogram Sabu Diamankan
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Badan Narkotika Nasional menggerebek gudang narkoba di Pergudangan Central Kosambi, Tangerang, Banten. Hasilnya sungguh mengejutkan. Sebanyak 100 kilogram narkoba jenis sabu yang diduga berasal dari jaringan pengedar Taiwan, berhasil diamankan.
"Iya benar, barang buktinya kurang lebih 100 kilo sabu, dan 300 ribu pil narkoba jenis happy five," kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari, Selasa (15/11/2016).
Arman mengatakan, ada tiga orang tersangka yang ditangkap dalam penggerebekan itu. Dua tersangka di antaranya meninggal dunia karena melawan petugas. Belum diketahui identitas dua tersangka yang tewas itu.
"Satu tersangka yang hidup ini WN Taiwan," ujar Arman. Tidak hanya barang bukti narkoba, lanjut Arman, sepucuk senjata api jenis pistol juga berhasil diamankan dari tangan tersangka. "(Lokasi ini) cuma gudang penyimpanan sama distribusinya di sini," tuturnya.
Menurut Arman, setelah penggerebekan itu, pihaknya akan terus mengupayakan pengembangan untuk mengungkap anggota jaringan pengedar narkoba tersebut.
Paling Murah Sebelumnya, Arman mengatakan, maraknya peredaran narkotika di Indonesia tidak luput dari biaya imbalan atau ongkos untuk para kurir yang cukup murah, dibanding dengan negara lain.
"Ongkos kurir di Indonesia yang paling murah. Sekali berangkat hanya Rp3 juta sampai Rp7 juta, kalau di negara lain bisa mencapai 10 ribu dolar," ujanya ketika itu.
Tidak hanya itu, kurir di luar sana biasanya diberikan fasilitas yang cukup mewah. Fasilitas tersebut meliputi mulai dari biaya menggunakan pesawat terbang untuk transportasi, biaya pengiriman, biaya penginapan hingga kendaraan untuk mobilisasi di kota tujuan.
Untuk Indonesia, para bandar narkotika atau sindikat tertentu sengaja merekrut para wanita. Hal itu dikarenakan, perempuan lebih tidak dicurigai petugas dalam menjalankan aksi penyelundupan.
"Bahkan kurir wanita lebih banyak digunakan agar tidak ketahuan oleh petugas dan nantinya untuk dijadikan pacar atau dinikahi dengan iming-iming cinta," tutup Arman. (dtc/sis)