Pergerakan IHSG Alami Kontraksi Negatif
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Selama November, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kontraksi negatif dengan penurunan hingga 2,7 persen.
Setelah sebelumnya, sempat terjadi pergerakan positif setelah diberlakukannya tax amnesty oleh pemerintah, dengan masuknya aliran dana luar kembali ke tanah air.
Demikian diungkapkan Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Riau, Emon Sulaiman kepada Haluan Riau, Senin (14/11) di kantornya. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena banyaknya terjadi peristiwa besar yang terjadi sehingga berdampak terhadap bursa IHSG.
Diantaranya, terjadinya aksi demo besar-besaran yang terjadi pada 4 November lalu, sehingga menyebabkan banyak para investor ragu untuk bermain dibursa saham.
Selain itu juga, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat menggantikan posisi Obama juga memberikan dampak negatif. Terlihat dari perputaran IHSG di bursa efek pukul 11.00 wib (Senin, 14/11) pergerakan IHSG turun diangka 2,7 persen.
"Dengan peristiwa besar yang terjadi di November ini, cukup memberikan kontraksi negatif. Bahkan bertepatan pada hari pemilihan presiden Amerika Serikat, sempat memberikan aura negatif diangka 4,1 persen,"ujar Emon.
Begitupula halnya, dengan pelaksanaan tax amnesty pada periode ke II juga masih belum memberikan aura positif. Karena masih banyak masyarakat yang masih pada status wait and see. Meski tarif pajak hanya selisih 1 persen, dan masih banyak masyarakat yang memilih momen terakhir (last minute),"jelas Emon.
Ditambahkannya pula, dengan adanya aksi besar yang terjadi selama November ini dirasakan juga memicu keenganan investor untuk ikut dalam bursa efek. Apalagi dengan kurangnya respon dari pemerintah dalam hal ini Presiden, untuk tidak menemui rakyatnya, juga memberikan keenganan tersendiri dan memberikan penilaian tersendiri atas jalannya pemerintahan Indonesia,"pungkasnya. (nie)