Satu Lagi Organisasi Perantau Minang Berdiri di Jakarta
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Beberapa tokoh asal Sumatera Barat di Jabodetabek mendirikan organisasi perantauan untuk orang Minang di Jakarta. Organisasi yang diberi nama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Induk Keluarga Minang (IKM) tersebut dideklarasikan pada Sabtu (12/11) malam di Hotel Balairung, Jakarta.
Semula, nama organisasi yang didirikan oleh sejumlah pemuka perantau Minang di Jabodetabek itu, bernama Ikatan Keluarga Minang, tapi nama tersebut sudah terdaftar di Menkumham, maka diganti dengan Induk Keluarga Minang yang tetap disingkat dengan IKM.
Diantara pendiri DPP IKM tersebut adalah Mayjen TNI (Purn) M. Fuad Basya, Mayjend TNI (Purn) Anas Alwi, Marsda TNI (Purn) Cahirul Akbar, H Muhammad Sagi, Hj.Yemmilia, H. NurUsman dan sejumlah nama lainnya.
Berdasarkan musyawarah para pendiri yang dihadiri oleh 37 delegasi organisasi perantau Minang dari berbagai daerah dan anggota perumus, menyetujui pendirian organisasi dan membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta kepengurusan periode 2016 -2020.
Pengurus organisasi baru urang awak itu adalah H Muhammad Sagi dan H. Nur Usman sebagai pembina. Mayjen TNI (Purn) M. Fuad Basya sebagai ketua umum, Hj. Yemmilia sebagai sekretaris jenderal dan Mayjend TNI (Purn) Anas Alwi sebagai bendahara umum.
Kemudian untuk posisi wakil ketua diisi oleh Hendra Muchlis, Marsda TNI (Purn) Cahirul Akbar, H. Salman Ilyas, MBA, Dr Edial Sanif dan Syafruddin Al.Untuk Wakil Sekjen adalah Yusrizal Karana. SIP. MIP, Amir Jaya ST. B, Armet SE, Ridwan SH dan Edwel Dt. Gampo Alam. Wakil Berdahara Hj. Sumarni Patonah dan Imseswati SE.
Mayjend TINI (Purn) M. Fuad Basya dalam sambutannya mengatakan, bahwa DPP IKM, hadir untuk menyatukan gerak langkah IKM-IKM yang ada di daerah-daerah. “DPP IKM memiliki hirarkis dari pusat hingga daerah, termasuk ranting-ranting yang ada di kecamatan-kecamatan,” kata mantan Kapuspen TNI ini.
Ditambahkannya, visi DPP IKM adalah membangun organisasi Minang yang terstruktur, hirarkis, mengakar, bersatu, mandiri dan peduli terhadap anggota. Kedepan, DPP IKM ingin mencapai kehidupan yang aman, damai dan sejahtera di rantau maupun di ranah dengan memegang teguh filosofi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah.
“Kita ingin merasa senasib sepenanggungan, membangkitkan batang tarandam, dan menaikkan marwah Minangkabau yang selama ini tenggelam karena terkikis oleh degradasi moral,” kata Fuad Basya.
Karena itu, kata Fuad, siapapun anak Minang yang menghadapi permasalahan di daerah rantaunya, wajib bagi organisasi untuk membela dan melindungi mereka.(sam)
Editor: Nandra F Piliang