“Basapa” akan Jadi Ikon Wisata Religi Padangpariaman
Parit Malintang (RIAUMANDIRI.co) - Dinas Pariwisata Sumatera Barat (Sumbar) akan menjadikan tradisi "Basapa" sebagai ikon Kabupaten Padangpariaman dengan menjadikannya wisata religi. "Kami telah meninjau beberapa daerah dan Basapa memiliki potensi untuk dijadikan wisata religi," kata Kepala Seksi Promosi Konvensi Hisentif Even dan Minat Khusus Dinas Pariwisata Sumbar Riza Chandra saat konferensi pers di Padangpariaman, Kamis (10/11).
Ia mengatakan jatuhnya pilihan pada "Basapa" karena tradisi tersebut memiliki potensi yang tidak ada di daerah lain sehingga diperlukan usaha agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Selain itu, lanjutnya, kegiatan tersebut diselenggarakan setiap tahun serta dapat mendatangkan wisatawan yang ingin menyaksikan atau mengikuti tradisi "Basapa".
"Oleh karena itu kami berupaya mempromosikan kegiatan Basapa sehingga mendatangkan wisatawan lebih banyak," ujarnya. Ia menambahkan apabila Basapa nantinya bisa dijadikan ikon Padangpariaman maka kegiatan tersebut juga dijadikan ikonnya Sumbar di bidang wisata religi. Sementara itu, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni mengatakan untuk mempersiapkan kegiatan Basapa sebagai ikon daerah tersebut pemerintah kabupaten (Pemkab) telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU).
"Saya telah memerintahkan Dinas PU untuk menghitung anggaran guna membenahi Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis yang merupakan pusat dari Basapa tersebut," katanya.
Selain itu, karena Basapa terbagi dua yaitu Sapa Kecil dan Sapa Besar yang jaraknya satu minggu maka dalam waktu tersebut pemkab mengisinya dengan kegiatan Islami. Kalifah ke-15 Syekh Burhanuddin Heri Firmansyah mengatakan Basapa berasal dari kata Safar sebagai peringatan meninggalnya Syekh Burhanuddin. "Syekh Burhanuddin sendiri merupakan tokoh yang telah menyebarkan agama Islam di Minangkabau," katanya.
Ia mengatakan tradisi Basapa dilakukan dengan tiga kegiatan yaitu pertama mendatangi Masjid Tuo tempat Syekh Burhanuddin mengajar ilmu agama Islam.
Kegiatan kedua yaitu dengan mendatangi barang-barang peninggalan Syekh Burhanuddin dan yang ketiga melakukan ziarah ke makam syekh tersebut di Ulakan Tapakis. "Pada tahun ini Basapa diselenggarakan pada 16 November dan umat Islam akan beribadah dan berdoa di lingkungan makam Syekh Burhanuddin," ujarnya.(ant/hai)