Lebih Sekedar Pembuktian
MANCHESTER (RIAUMANDIRI.co) - Derby Manchester selalu identik dengan ajang pembuktian siapa yang terkuat antara Manchester United dan Manchester City.
Laga ini lebih dari sekedar pembuktian. Mereka sama-sama dituntut mencari momentum kebangkitan pada tengah pekan ini di EFL Cup, Kamis (27/10) dinihari WIB.
Dirilis dari bola.net, Setan Merah baru saja dilumat Chelsea dengan skor 4-0, hasil yang sangat mengecewakan bagi Jose Mourinho dan tentunya juga bagi seluruh pemain MU. Hanya berselang tiga hari, kondisi mental seperti ini akan dibawa untuk menghadapi rival utama dalam satu kota.
Manchester City juga tak jauh beda. Tengah pekan lalu, tim asuhan Josep Guardiola dihajar Barcelona tanpa ampun, 4-0, di Camp Nou. Kemudian menjamu Southampton, performa terbaik City belum juga membuahkan hasil.
Dalam laga yang terakhir, mereka hanya mendapat hasil imbang 1-1. Dengan demikian, City sudah tak merasakan kemenangan dalam lima pertandingan beruntun.
Melihat hasil derby yang telah dijalani musim ini di Premier League, Manchester City sudah membuktikan diri lebih unggul dari MU. Pada bulan September lalu, City bertandang ke Old Trafford dan membawa kemenangan 1-2. Kali ini, City tetap punya potensi mengulang kemenangan, atau bisa jadi malah menjadi korban balas dendam.
Yang menjadi masalah City jelang laga ini adalah, Guardiola sedang dihadapkan krisis lini belakang. Meskipun Vincent Kompany baru saja kembali dari cedera,
sekarang giliran Bacary Sagna yang dipastikan absen. Pablo Zabaleta juga masih diragukan. Hal ini kemungkinan besar akan kembali memaksa Guardiola menggunakan formasi 3-4-2-1.
Sementara itu, kubu Jose Mourinho juga mengalami hal yang sama. Bek sentral MU, Eric Bailly, dipastikan absen karena mengalami cedera ligamen saat turun lawan Chelsea. Wayne Rooney masih diragukan karena dilaporkan mengalami cedera otot.
Menjalani Piala Liga seperti ini, para pelatih biasanya akan memberikan pada pemain non-reguler untuk turun. Meskipun rotasi semacam itu dilakukan, sepertinya tak akan mengurangi rivalitas kedua tim ini. Sebelum pertandingan berlangsung, Mourinho sendiri mengatakan menghadapi Man City kali hanya untuk lelaki, bukan untuk anak-anak.
"Kami sangat merasa sedih, sangat sedih (setelah kalah dari Chelsea), tapi pertandingan (lawan City, red) ini bukan untuk anak kecil. Ini untuk lelaki dan kami harus menjadi lelaki dan bekerja untuk laga selanjutnya," kata Mourinho sebelum pertandingan.
"Sangat penting untuk mengubah dinamika dari pertandingan sebelumnya. Segala sesuatu mempengaruhi anda. Jika anda dapat bermain baik atau buruk, ini berdampak pada mental anda, jadi kami sedang memperbaikinya,” tandas pelatih Manchester City, Pep Guardiola yang dilansir dari hargatop. com. (bln/htc/hai)