Lagi, Sungai Kampar Telan Korban Jiwa
XIII KOTO KAMPAR (RIAUMANDIRI.co) - Aliran Sungai Kampar kembali menelan korban jiwa. Seorang balita M Bintang Alamsyah (3,5) ditemukan mengapung di Sungai Kampar tepatnya di kawasan Danau PLTA Koto Panjang, Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Senin (24/10) sekira pukul 20.30 WIB.
"Korban ditemukan mengapung setelah 3 hari tenggelam di danau, dan baru tadi malam (kemarin malam, red) korban ditemukan sudah tewas dan mengembung," jelas Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik melalui Paur Humas Polres Kampar Iptu Deni Yusra, Selasa (25/10).
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (20/10) lalu sekira pumul 16.30 WIB, korban yang tinggal di tengah Danau atas kerambah bersama orang tuanya Syahriman (36) yang merupakan penjaga keramba ikan pergi menutup pelet ikan yang berada di atas keramba.
Di mana saat itu, Bintang berjalan duluan dari orang tuanya di atas papan keramba. Ayah korban Syafirman berada di belakangnya sedang bekerja menutup pelet ikan.
Usai menutup pelet ikan Syafirman tidak melihat anaknya lagi di atas papan keramba. "Kemudian orang tunya berteriak dan mencari anaknya, namun tidak ditemukan," jelas Deni.
Kemudian Ayah korban kuat dugaanya korban jatuh di dalam Danau. Lalu Ayah korban memberitahukan ke warga sekitar keramba, personel Polri dan Basarnas
"Warga yang dibantu Polri dan Basarnas langsung mencari korban, namun tidak juga dijumpai," ungkapnya. Namun warga, Polri dan Basarnas terus berupaya melakukan pencarian hingga tiga hari dan akhirnya pada Senin (24/10) sekira pukul 19.00 WIB korban mengapung tidak jahu dari tempat korban tenggelam.
"Korban pertama kali ditemukan oleh pamannya Radil (32), selanjutnya korban bersama Basarnas Provinsi Riau, dievakuasi dari Danau PLTA Koto Panjang, kemudian korban dikawal oleh Kapolsek Bangkinang Barat dan Bhabimkamtibmas dibawa ke rumah duka di Desa Merangin," terang Paur Humas.
Dan sekira pukul 22.00 WIB korban sampai di rumah duka di Desa Merangin, kemudian korban dibawa ke RSUD Bangkinang sekira pukul 23.30 WIB untuk divisum dan setelah itu kembali dibawa ke rumah duka, Selasa (25/10) sekira pukul 01.00 WIB korban dikebumikan di Pemakaman Desa Pulau Terap.
"Untuk itu, kita mengimbau kepada orang tua untuk mewaspadai anak-anaknya dalam bahaya, apalagi seorang balita yang masih belum mengetahui apa-apa. Ini menjadi contoh kelalaian orangtua yang kurang memperhatikan anakanya," tandas Paur Humas. ***