Crutchlow Catat Rekor di Australia
Phillip Island (RIAUMANDIRI.co) - Cal Crutchlow mencatatkan sejarah baru usai memenangkan lomba Seri 16 Kejuaraan Dunia MotoGP 2016 di Sirkuit Phillip Island, Australia, Minggu (23/10) siang WIB.
Ini merupakan gelar seri kedua bagi seorang Crutchlow di kelas bergengsi. Sebuah catatan prestasi terbaik yang pernah dia torehkan di Kejuaraan Dunia Balap GP Motor.
Hal itu berlaku pula buat tim yang menyewa jasanya, Lucio Cecchinello Racing (LCR), yang sudah dibentuk sejak 1993, tapi baru ikut kelas bergengsi mulai 2006 dengan rider pertamanya, Casey Stoner.
Dan yang paling oke ialah, ini me rupakan kemenangan pertama seorang pembalap Inggris di MotoGP Australia! Crutchlow juga menyamai pencapaian legenda balap motor, mendiang Barry Sheene sebagai pembalap Inggris yang mampu mencetak dua kemenangan seri dalam semusim di kelas bergengsi kali terakhir pada 1979.
“Saya merasa ketakutan (lomba di sini), karena saya pernah terjatuh saat menjalani sebuah balapan bagus tiga tahun lalu. Apalagi dengan kondisi cuaca sekarang,
saya tidak memacu motor di awal lomba, demi menjaga keawetan ban saya juga berhati-hati saat melakukan pengereman di setiap tikungan sepanjang lomba. Meski saya takut, tapi saya mesti tampil cepat buat menjaga temperatur ban.
Saya juga tidak memaksa memacu motor di 10 lap tersisa, karena saya tidak mau melakukan kesalahan lagi,” beber Crutchlow seusai lomba seperti dilansir BTSports, disitat dari sindonewssport, Minggu (23/10).
“Namun motor tim kami benar-benar kuat, terutama di bagian kedua musim ini. Setelah menemukan setelan yang bagus, kami cukup yakin bisa meraih hasil oke akhir pekan ini di Australia.
Tapi kemenangan tentunya sebuah kejutan. Sungguh disayangkan bagi Marquez yang terjatuh, tapi saya merasa tetap yakin saya bisa memenangkan lomba ini dengan Marc masih ada di lintasan,” imbuhnya.
Akan tetapi, walau senang bukan kepalang dengan segala rekor yang dia torehkan usai memenangkan lomba MotoGP Australia 2016. Crutchlow mengaku kecewa.
Apa yang membuatnya kecewa? “Ya saya cukup kecewa karena hari ini tidak didampingi kekasih saya. Saya sangat rindu padanya dan saya senang karena kami akan segera bertemu di Malaysia (seri berikutnya setelah Australia),” tandas Crutchlow.
Lantas apa kata sang pemilik tim LCR: “Kerja fantastis dari Crutchlow, saya dan tim kami benar-benar bakal menikmatinya,” ucap Lucio Cecchinello singkat pasca lomba.
Crutchlow mampu memanfaatkan terjatuhnya Marc Marquez di tikungan 4 saat lomba MotoGP Australia 2016 baru memasuki putaran ke-9 (sisa 18 lap).
Meski pada awal balapan posisinya sempat disalip duo Suzuki (Aleix dan Vinales) serta Pol Espargaro (Yamaha Tech3). Crutchlow yang start dari urutan kedua tak langsung menggeber motornya.
Perlahan dari posisi kelima di lap pertama, Crutchlow kemudian mulai naik ke posisi ketiga satu putaran berikutnya. Pada lap ke-9, pembalap 30 tahun itu mencatat fastest lap (1 menit 29,494 detik) sekaligus memangkas keunggulan Marquez di depan jadi 2,5 detik saja yang akhirnya malah terjatuh di hairpin tikungan 4 yang bernama ‘Honda Corner’.
Setelah Marquez terjatuh dan tak bisa melanjutkan balapan, Crutchlow memimpin balapan dan terus menjauh dari Valentino Rossi yang naik ke posisi kedua diikuti duo Suzuki plus Andrea Dovizioso (Ducati).
Hingga akhir lomba, Crutchlow terus bertahan dan finis terdepan. Atas hasil ini, Crutchlow baru saja membuktikan bahwa kemampuannya juga oke dalam lomba di atas lintasan kering.
Karena kemenangan perdananya pada kelas bergengsi yang dia raih pada Seri 11 musim ini yakni MotoGP Republik Ceko di Sirkuit Brno, 21 Agustus silam. (snc/ril)