Kemenag Harapkan Zakat Entaskan Kemiskinan
BAGANSIAPIAPI (RIAUMANDIRI.co) - Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) harapkan, zakat yang dihimpun di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) digunakan mengentaskan kemiskinan hingga tuntas. Sehingga ditargetkan, setahun atau dua tahun kedepannya para penerima zakat tersebut sudah tidak miskin lagi.
Itu disampaikan Direktur Pengelolaan Zakat Kemenag RI, Tarmizi Tohor MA, Jumat (21/10), saat sosaliasi zakat dan kunjungan kerja (kunker) dengan pengurus BAZNAS Kabupaten Rohul, yang dihadiri Wakil Ketua BAZNAS Rohul, Syamsurijal S.Ag, Sekretaris H Efalisman, Bendahara H Erkat, serta pengurus lainnya.
Tarmizi Tohor yang juga mantan kakanwil Kemenag Riau juga menghimbau, nantinya dana zakat tersebut disalurkan ke masyarakat yang benar-benar miskin. Sebagai eksekusinya (pelaksana) nantinya tetap BAZNAS Rohul dan pemerintah sendiri sebagai pengawasnya.
“Dalam kunjungan kita, selain lakukan sosialisasi juga mendangarkan keluhan dan apa yang harus dilakukan BAZNAS Rohul baik dalam penerimaan dan penyalurannya agar tetap sasaran. Ditargetkan, di 2017 sudah harus miliki program pengentasan kemiskinan, khsusnya bagi petani, pedagang dan pelaku usaha lainnya,” terang Tarmizi ditulis rohultoday.
Tarmizi mengakui, masih ada sekitar 98 persen lagi zakat yang belum tergarap (terhimpun). Dimana zakat di Indonesia yang terhimpun capai Rp217 triliun, dan bagaimana itu nantinya bisa diraih sehingga zakat yang terhimpun bisa entaskan kemiskinan.
Disarankan kepada BAZNAS Rohul, agar bisa mendata orang kaya dan miskin di Rohul ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga nantinya bisa diketahui warga yang benar-benar miskin. Kemudian, BAZNAS juga diharapkan membuat program pengetasan kemiskinan secara konkrit, dengan target setelah dibantu BAZNAS maka warga miskin kedepannya tidak lagi menerima bantuan, namun sebagai pemberi zakat.
“Jelasnya, campur tangan pemerintah terutama kebijakan kepala daerah, sangat besar dampaknya agar zakat bisa terhimpun di BAZNAS Rohul, dan nantinya tidak hanya zakat profesi saja yang digarap dan zakat lainnya. Tetapi yang paling terpenting, seluruh BAZNAS di Riau juga di Rohul, bisa benahi adminsitrasi dengan baik. Kita kedepanya akan lakukan pemeriksaan syariah di BAZNAS untuk pemeriksaan keuangan tetap BPK.” Ungkap Tarmizi.
Bahkan, bagi BAZNAS yang pengeloaan zakatnya terbaik, seperti tahun ini diberikan penghargaan Zakat Award. Sehingga, seluruh BAZNAS dari saat ini lakukan pembenahan terutama adminsitrasi, juga membuat program pengentasan kemiskinan karena akan dilakukan penilaian oleh Kemenag RI untuk bisa dapatkan Zakat Award.
“Dalam pengelolaan zakat, bukan kecil besarnya dana yang terhimpun. Namun bagaimana program dilaksanakan dengan target pengetasan kemiskinan di masyarakat, namun secara konkrit dan kesinambungan hingga penerima zakat dalam setahun atau dua tahun mereka sudah tidak lagi miskin, bahkan sebagai pembayar zakat nantinya,” harap Tarmizi. (rtd)