FAA dan GIA Larang Penumpang Bawa Galaxy Note 7
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Larangan membawa Galaxy Note 7 di pesawat telah diumumkan oleh U.S. Department of Transportation (DOT), Federal Aviation Administration (FAA), dan Pipeline and Hazardous Materials Safety Administration (PHMSA), pada akhir pekan lalu. Menanggapi larangan tersebut, dua maskapai penerbangan di Indonesia turut mengimplementasikannya di Tanah Air.
Setidaknya AirAsia Indonesia (dengan kode QZ maupun XT) dan Garuda Indonesia telah melayangkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi hal itu. Dengan ini, penumpang tidak diperkenankan membawa Galaxy Note 7 ke dalam pesawat, di dalam tas yang dibawa ke dalam kabin, di dalam tas yang dibagasikan, serta di dalam kargo.
Jika ada penumpang yang tak patuh ketentuan, dua maskapai tersebut menegaskan tak bakal memperbolehkan penumpang masuk pesawat, sebagaimana tertera pada keterangan resmi yang diterima dan dihimpun, Selasa (18/10).
"Dengan ini kami menetapkan perangkat Samsung Galaxy Note 7 sebagai barang yang tidak boleh dibawa maupun digunakan di pesawat pada seluruh penerbangan Garuda Indonesia," kata VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar.
Benny menambahkan pihaknya telah mengomunikasikan larangan tersebut di lingkungan internal hingga jajaran petugas lapangan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Tak cuma itu, Garuda Indonesia juga telah memasang larangan itu secara tertulis di konter check-in, ticketing, dan kantor pemasaran Garuda Indonesia di seluruh Nusantara.
AirAsia Indonesia dan Garuda Indonesia memahami kebijakan pelarangan Galaxy Note 7 di pesawat dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pihak tertentu. Namun, keduanya memilih mengedepankan keamanan dalam proses penerbangan.
"Keselamatan seluruh penumpang dalam penerbangan merupakan prioritas kami," begitu tertera pada pernyataan resmi yang dilayangkan AirAsia indonesia.
Sejak bulan lalu, "perlakuan khusus" bagi Galaxy Note 7 sudah diterapkan perusahaan penerbangan di Indonesia dan sosialisasinya masif di bandara-bandara. Hanya saja, aturannya belum setegas sekarang.
Sebelumnya penumpang cuma dilarang untuk mengaktifkan, menggunakan, atau mengisi daya ponsel Galaxy Note 7 dalam penerbangan. Penumpang juga dilarang menyimpan ponsel tersebut di dalam bagasi atau kabin. Mereka diminta melapor bila perangkat mengalami panas, berasap, hilang atau jatuh.
Dengan kata lain, pengguna Galaxy Note 7 kala itu masih diperbolehkan terbang dengan membawa ponselnya asalkan mengikuti ketentuan yang diberikan. Pelarangan tegas paling anyar ini ditetapkan menyusul penyetopan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 secara global. Hal tersebut mengindikasikan bahwa flagship itu memang tak aman untuk digunakan. Ini semua bersumbu pada isu baterai ponsel yang mudah panas bahkan berisiko meledak.(kom/ant/ara)