Lima Walikota Larang Perayaan Valentine Days
PEKANBARU, RIAUMANDIRI.CO-Lima walikota di Indonesia menolak secara tegas penolakan terhadap peringatan Valentine Days yang jatuh setiap tanggal 14 Februari itu. Mereka adalah Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail
Walikota Padang
Pada Kamis (12/2), Mahyeldi Ansharullah melarang warganya agar tidak merayakan hari valentine. Walikota dari PKS ini sebelumnya telah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dan sejumlah pihak terkait. Menurutnya, hari valentine tidak sesuai dengan budaya timur dan banyak bermuatan negatif.
"Tidak ada yang namanya Valentine Day di Kota Padang. Hari kasih sayang dalam Islam adalah sepanjang waktu," tegasnya.
Walikota Surabaya
Tri Rismaharini yang baru saja terpilih sebagai juara tiga walikota terbaik di dunia ini dikenal sebagai walikota yang sukses memajukan kota Surabaya dan peduli dengan penyelamatan moral warganya. Diantara prestasinya yang gemilang adalah berhasil menutup Dolly, prostitusi terbesar di Asia Tenggara, tanpa gejolak yang berarti.
Pada 12 Februari 2015, secara resmi pemkot Surabaya menerbitkan surat larangan perayaan valentine. Surat yang ditujukan kepada kepala sekolah se-Surabaya itu memperingatkan agar tidak ada pelajar yang merayakan valentine baik di dalam maupun di luar sekolah.
Walikota Banda Aceh
Illiza Sa'aduddin Djamal juga mengeluarkan seruan agar tidak merayakan Valentine Day dalam bentuk apapun. Walikota dari PPP ini menegaskan, perayaan Valentine Day bertentangan dengan Syariat Islam.
Menurut Humas Setda Banda Aceh, seruan tersebut akan dikirim ke sekolah-sekolah pada Jumat, 13 Februari 2015. Selain itu, seruan juga dikirim ke masjid untuk menjadi bahan khutbah Jumat.
Walikota Makassar
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, pada Selasa (10/2) telah melarang perayaan selain itu Ia juga melarang penjualan suvenir valentine. Menurutnya, valentine mengajak kepada kesesatan dan mengarahkan pada perbuatan asusila.
"Saya melarang perayaan, termasuk penjualan suvenir-suvenir valentine yang bergambar love atau hati," tegasnya.
Untuk memastikan tidak ada perayaan valentine di Makassar, pihaknya akan menggelar sidak pada 14 februari besuk.
Walikota Depok
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail telah melarang perayaan valentine sejak beberapa tahun yang lalu. Hal itu dilakukannya sebagai salah satu upaya mengantisipasi terjadinya 'pergaulan bebas' di kalangan remaja.
Larangan itu mendapat dukungan dari berbagai pihak, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Depok, dan Front Pembela Islam (FPI) Depok.(cvc/pep)