Hooq Lakukan Pembersihan Iklan di Aplikasi
RIAUMANDIRI.co – Layanan video on demand, Hooq memberikan kenyamanan kepada pelanggannya dengan membebaskan iklan di aplikasi. Sebab, pelanggan dirasa akan terganggu kenyamanannya saat menikmati konten yang disediakan, jika tiba-tiba muncul iklan. Chief Executive Officer Hooq, Peter Bithos, mengatakan perubahan ini berdasarkan hasil penelitian dan dipelajari oleh Hooq selama satu tahun belakangan. Itu dilihat dari perilaku konsumen yang menggunakan Hooq terkait video on demand.
Meski mempelajari selama setahun yang lalu, Hooq baru mengembangkan fitur ini sekitar sembilan bulan dan didukung oleh framework back-end baru yang difokuskan menampilkan pengalaman streaming lebih cepat dengan kualitas lebih tinggi untuk pelanggannya. "Kami yakin perubahan ini akan menjadi strategi yang baik dan membawa nilai lebih untuk konsumen dan bisnis, karena pelanggan dapat menikmati seluruh layanan dan konten yang ada sebelum melanjutkan berlangganan," ucap Bithos di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2016.
Ketidakadaan iklan ini, karena Hooq menggunakan model hybrid. Hal itu dianggap yang pertama hadir dalam sebuah layanan video on demand, yang menghadirkan pengalaman freemium bebas iklan. Diketahui, freemium adalah model bisnis yang menawarkan layanan mendasar secara cuma-cuma dan mengenakan biaya premium hanya untuk fitur khusus atau lanjutan. Dengan demikian, Hooq mengungkapkan perubahan ini memungkinkan konsumen menikmati layanan yang ditawarkan lebih lama dibanding sebelumnya.
"Kunci utama untuk layanan video on demand adalah konten. Kami percaya apa yang kami tawarkan akan membuat pelanggan terus menjadi langganan setia Hooq di setiap bulannya," ucapnya.
Perusahaan hasil joint venture antara Singtel, Sony Pictures Television, dan Warner Bros ini melakukan perubahan mendasar dari tampilan pada aplikasinya, karena 80 persen pelanggannya mengakes Hooq lewat perangkat mobile. Hooq sendiri hadir di perangkat berbasis iOS, Android, Web, Chromecast, dan Android Set-top Box, bahkan di Airplay dan web mobile.
Pada saat yang bersamaan, Hooq juga meningkatkan pengalaman pengguna di mobile dengan hadirnya fitur konten yang aktif secara langsung dan fitur pemberi rekomendasi berdasarkan pilihan pengguna masing-masing atau dipersonalisasi yang memungkinkan pelanggan untuk menemukan film favorit baru lebih mudah dari sebelumnya. Selain itu, fitur yang dikembangkan dan ditambahkan adalah mesin pencari yang sudah ditingkatkan, wish-list (untuk menonton nantinya) dan konten yang dioptimisasi untuk penggunaan aplikasi dan streaming yang jauh lebih cepat.
"Tampilan baru ini berupa perubahan mendasar untuk tampilan. Kami coding dari awal untuk diubah bukan hanya make up tapi perubahan dasar yang kami bangun. Tampilan aplikasi baru ini, Hooq bisa melakukan personalisasi berdasarkan pada jenis konten dan minat penggunanya," kata Country Manager Hooq Indonesia, Guntur Siboro.(viv/ivn)