Sekdes dan Kaur Desa Mesti Sejahtera
SIAK HULU (HR)- Bupati Kampar, H Jefry Noer, mengharapkan seluruh Sekretaris Desa dan Kepala Urusan di Kantor Kepala Desa di Kabupaten Kampar lebih sejahtera. Untuk meningkatkan kesejehtaraan itu, banyak upaya yang bisa dilakukan, seperti menambah penghasilan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kampar, H Jefry Noer, saat membuka Diklat Pengelolaan Kekayaan dan Keuangan Desa, kerjasama Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPMPD) Kampar, dengan Ikatan Akuntasi Indonesia (IAI), Wilayah Riau, Selasa (9/12) malam, di Hotel Tiga Dara, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.
"Bagaimana bisa para Sekretaris Desa dan Kaur Desa menyekolahkan anaknya, apalagi membina serta membantu masyarakat di desanya, apabila para Kaur dan Bendahara Desa tersebut hanya menerima gaji cuma Rp300 ribu/bulannya," ujar Jefry.
Dikatakan Jefry, selaku aparatur pemerintah, sebelum ingin mensejahterakan rakyat, hendaknya sejahterakan dulu diri masing-masing. "Sesuai dengan firman Allah, selamatkanlah dahulu dirimu, keluarga dan tetanggamu, baru orang lain. Maka para pemimpin mulai dari Bupati sampai kepada para kepala desa beserta perangkatnya, apabila ingin rakyatnya juga sejahtera, maka dia sendiri mesti sejahtera dulu," ulas Jefry.
Apabila seorang aparatur desa sukses, maka akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Dengan demikian, ke depan tidak akan ada lagi masyarakat yang menganggur, masyarakat miskin dan rumah-rumah kumuh. "Apabila itu terwujud, maka Kampar diakhir jabatan saya tahun 2016 akhir, Kampar akan menjadi Kabupaten termaju di Provinsi Riau, karena tri zero akan terwujud terkecuali bagi yang tulang rusuknya panjang," katanya.
Menurut Jefry, karena Kampar memiliki potensi di bidang pertanian, para Kades dan perangkatnya berpeluang menjadi seorang manajer, baik di bidang pertanian, perikanan dan peternakan. "Perlunya Kades dan perangkatnya menjadi manajer agar jangan hanya kerjanya bagaimana untuk menghabiskan uang rakyat yang ada di desa," ulasnya.
"Saya bukan menyuruh para Kadis, camat, Kades serta perangkatnya menjadi seorang petani, tetapi menjadi seorang manajer interprenuership. Maka ini yang sangat penting karena apabila kita sudah sukses maka kita akan menjadi contoh oleh masyaratat. Untuk itu apapun yang kita katakan masyarakat akan ikut dan percaya karena kita sebelumnya sudah melakukan apa yang kita katakan,” ungkap Jefry.
Berkaitan dengan kegiatan pelatihan, Bupati Jefrym meminta Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kampar, Basrun, agar ke depan meningkatkan jumlah honor perangkat desa, sehingga bisa mengikuti diklat ini dengan baik, serta semaksimal mungkin. Jefry minta dalam satu ruangan peserta maksimal hanya 40 orang.
Sementara itu Ketua Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Wilayah Riau, Hardi, dalam sambutannya menyampaikan, diklat ini dilakukan guna untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan Sekdes dan bendahara desa untuk mengembangkan keahlian dalam bidang pengolahan keuangan desa kedepannya. (adv/humas)