Posisinya Diisi Pangeran Vajiralongkorn

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Wafat

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej Wafat

BANGKOK (RIAUMANDIRI.co) - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dikabarkan telah meninggal dunia pada Kamis (13/10) dalam usia 88 tahun. Selama 10 tahun terakhir, kondisi kesehatan raja yang sudah berkuasa selama 70 tahun itu terus mengalami penurunan. Bahkan selama dua tahun terakhir, pihak dokter juga meminta Raja Bhumibol "dibebaskan" dari tugas-tugas kenegaraan.

"Pada pukul 15.52, beliau meninggal dunia dengan tenang di RS Siriraj," demikian pernyataan Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand, seperti dikutip Reuters.
Raja Bhumibol, adalah raja kesembilan dari Dinasti Chakri. Ia menjadi raja yang paling lama berkuasa di dunia, setelah resmi menduduki tahta Thailand sejak tahun 1946.

Selama berkuasa, Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta militer, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014). Posisi Bhumibol akan digantikan putra mahkota Pangeran Vajiralongkorn (64), yang merupakan putra satu-satunya hasil pernikahan Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit.


Menurut PM Thailand, Prayut Chan-o-cha, pada Kamis malam kemarin, parlemen meresmikan penunjukkan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn sebagai Raja yang baru.

Pulihkan Pengaruh Selama 70 tahun menduduki tahtanya, Bhumibol dianggap telah memulihkan pengaruh Kerajaan Thailand dan menunjukkan pengabdian kepada rakyatnya.

Lahir di tahun 1927 di Cambridge, Massachusetts, di mana ayahnya, Pangeran Mahidol, belajar kedokteran, Raja Bhumibol banyak menghabiskan masa kecilnya di luar negeri. Yakni di Amerika Serikat dan Swiss.

Ia menjadi raja setelah abangnya Raja Ananda Mahidol, yang dikenal dengan nama Rama VIII ditembak mati di usia 20 tahun. Empat tahun berselang, pada tahun 1946, Raja Bhumibol kembali ke Thailand dan kemudian dinobatkan sebagai Raja Rama IX.

Sebelum wafat, Bhumibol menghabiskan hidupnya selama enam tahun di RS Siriraj. Ia dikukuhkan kembali pada Mei 2015 lalu. Dia terakhir terlihat di muka publik pada bulan Januari lalu, ketika menghabiskan waktu beberapa jam mengunjungi istananya di Bangkok. Namun, dalam pengumuman pihak istana sore ini, tak diungkapkan apa penyebab kematian raja.

Sebelumnya diberitakan, Bhumibol mengalami infeksi pernafasan, dan ada cairan di otak dan paru-paru yang membengkak dalam beberapa bulan terakhir.
Kini, banyak papan reklame di Kota Bangkok, yang terpasang di kantor hingga jutaan rumah warga di Thailand, terpasang foto sang Raja. (kom/sis)