Tak Sepaham Terkait Siak IV, Kadis BM Riau Dinilai Lakukan Pembangkangan
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Sikap Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun, yang menyayangkan sikap Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Riau terkait penganggaran kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV, dinilai suatu bentuk pembangkangan.
Syafril Tamun dinilai melakukan pembangkangan terhadap pimpinannya, dalam hal ini Gubernur Riau. Melihat hal itu, Gubri diminta untuk bertindak menyikapi masalah ini. Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi D DPRD Riau, Bagus Santoso.
"Kita pertanyakan Kepala Dinas Bina Marga Riau, Syafril Tamun, terkait komunikasi dia dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintahan Daerah) Riau. Ini sangat tragis bagi sebuah struktural tata administrasi pemerintahan. Ini sudah menandakan, menggambarkan, tidak ada adanya komunikasi antara bos dan anak buah. Karena apa, Dinas Bina Marga Riau, dia dibawahi oleh TAPD. Disitu ada bosnya Sekda (Sekretaris Daerah). Sekda jantungnya Gubernur. Kalau memasukkan program dan kegiatan, itu otomatis bosnya sudah gubernur," ungkap Bagus Santoso kepada riaumandiri.co, Senin (10/10).
Dikatakan Bagus, hal ini terkait polemik yang berkembang, yakni adanya statemen Syafril Tamun yang menyayangkan sikap Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Riau yang memasukkan anggaran sebesar Rp22 miliar ke dalam APBD Perubahan Provinsi Riau TA 2016, tanpa sepengetahuannya.
Artinya, sebut Politisi Partai Amanat Nasional itu, ada permasalahan yang serius di Pemprov Riau. Hal tersebut terlihat kala Kadis Bina Marga Riau tidak sepaham atau bahkan membangkang dengan TAPD. "Itu sama (seperti) anak buah membangkang dengan bosnya," tegas Bagus Santoso.
Sebelumnya, Kadis Bina Marga Riau, Syafril Tamun, menyayangkan Bappeda Riau yang sepihak mengusulkan sebesar Rp22 miliar di APBD P Riau TA 2016. Menurut Tamun, mestinya, anggaran itu bagian dari tahapan multiyears.
Tamun bersikeras, jika memang kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV dilaksanakan tidak dengan sistem multiyears, lebih baik tidak dikerjakan sama sekali. Syafril Tamun mengaku tersinggung dan kaget saat Bappeda Riau mengusulkan anggaran sebesar Rp22 miliar tersebut menjadi tahun reguler.(dod)
Selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi 11 Oktober 2016
Editor: Nandra F Piliang