Lebah Mampu Waris Kecerdasannya pada Koloninya
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Peneliti di Inggris berhasil mengajarkan lebah cara menarik senar untuk mendapatkan makanan. Hewan itu ternyata mampu meneruskan pengetahuan tersebut ke koloninya. Kemampuan itu menunjukkan tingkat kepintaran lebah relatif tinggi meskipun ukuran otaknya kecil.
Peneliti Universitas Queen Mary London (QMUL) mengatakan, eksperimen semacam itu biasa dipakai untuk menguji primata dan burung. Eksperimen menunjukkan, beberapa jenis serangga berhasil melewati ujian yang sama bahkan meneruskan pengetahuannya ke generasi selanjutnya.
Temuan itu menguatkan bukti adanya "penyebaran budaya" - atau kemampuan mempelajari dan meneruskan pengetahuan serta keahlian - yang tidak hanya dimiliki manusia, tetapi juga hewan lain termasuk serangga. "Transmisi budaya tidak membutuhkan tingkat kognisi tinggi mengingat fitur tersebut bukan hanya milik manusia," kata Clint Perry, salah satu ketua peneliti.
Riset yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Biology, Selasa, memperlihatkan, peneliti berhasil melatih 23 dari 40 kelompok lebah untuk menarik senar dengan kakinya. Senar itu terhubung dengan "bunga" buatan berisi makanan di bagian pusat, ditempatkan di bawah layar transparan.
Lebah mampu mendeteksi makanan di bawah layar, sehingga mereka belajar menarik "bunga" ke luar dengan menyentak senar memakai kakinya. Kelompok lebah lain juga menjalani ujian yang sama, tetapi mereka tak dilatih oleh peneliti. Hasilnya dua dari 110 lebah berhasil mendapatkan makanan di "bunga" tersebut.
Sementara itu, kelompok lebah lain dibiarkan mengamati sesamanya yang dilatih menarik senar. Sekitar 60 persen diantaranya berhasil mempelajari keahlian tersebut. Tahap akhir, lebah yang terlatih digabung dalam satu koloni, dan peneliti menemukan, pengetahuan itu berhasil disebar ke mayoritas lebah pekerja.
Lars Chittka, profesor QMUL yang mengawasi penelitian mengatakan, tim periset berusaha keras mengungkap proses belajar mengajar dalam otak lebah. "Bagaimana mereka melakukannya dengan ukuran otak yang relatif kecil, bagaimana sistem saraf hewan itu memproses ragam perilaku dan aktivitas kognisi tersebut?" katanya.(tmp/ivn)