Jabar Dipastikan Juara Umum, Riau Kokoh di Urutan 7
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Galuh Kogas, menjadi atlet Riau penyumbang medali emas terakhir bagi kontingen Riau dalam ajang Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat. Berkat tambahan satu medali emas dari cabang olahraga taekwondo ini, posisi Riau masih kokoh bertahan di urutan 7 klasemen sementara perolehan medali.
Hal ini sekaligus memenuhi target KONI Riau untuk bisa mempertahankan posisi masuk dalam 10 besar.
Riau Sejauh ini Riau telah mengoleksi 18 emas 26 perak dan 28 perunggu. Meski memenuhi target untuk klasemen, namun perolehan medali emas yang ditargetkan KONI tidak tercapai. Awalnya KONI Riau menargetkan torehan medali emas di atas 20.
Namun kepastian klasemen akhir PON XIX, baru akan diketahui hari ini, Kamis (29/9). Karena masih ada beberap cabor lagi yang akan melangsungkan pertandingan.
Sementara itu, untuk juara umum PON XIX, dipastikan akan direbut tuan rumah Jawa Barat. Dari 756 medali emas yang diperebutkan, Jawa Barat berhasil meraih 216 medali emas, 154 perak dan 158 perunggu.
Torahan medali tuan rumah Jawa Barat ini, sangat jauh bila dibandingkan dengan kontingen lain. DKI Jakarta, yang pada PON XXVIII lalu menjadi juara umum harus mengakui ketangguhan atlet Jawa Barat. DKI meraih 132 emas 136 perak dan 133 perunggu.
Ketua umum KONI Riau, Emrizal Pakis, target mempertahankan masuk 10 besar sudah tercapai. Bahkan prestasi yang diraih masuk peringkat ke 7 sudah merupakan preatasi yang paling baik, bila dibandingkan pada PON XVII lalu Riau meraih 16 emas dengan pisisi di urutan 11. Sedangkan pada PON XVIII lalu, Riau sebagai tuan rumah berada di urutan 6. Dengan torehan 43 emas, 39 perak, dan 51 perunggu.
"Alhamdulillah target kita menpertahankan prestasi tercapai dengan masuk di posisi urutan 7. Dan ini merupakan hasil yang terbaik kita capai. Untuk masalah berkurangnya medali emas yang diraih dibanding tahun lalu, semua provinsi juga merasakan apa yang kita rasakan juga," ujar Emrizal Pakis, Rabu (18/9) malam tadi.
Emrizal Pakis mengakui banyak cabor yang awalnya ditargetkan bisa menyumbangkan medali emas, namun tidak bisa memenuhi harapan. Seperti dari cabor Dayung yang selama ini menjadi lumbung medali emas Riau, ditargetkan 5 emas gagal memenuhinya. Hal yang sama juga terjadi pada cabor sepak takraw yang ditargetkan 2 emas, angkat besi, silat dan cabor lainnya.
"Memang berbicara berhasil dan tidaknya atlet kita itu hal yang biasa dalam olahraga. Provinsi lain juga mengalami hal yang sama dengan kita. Tapi ada cabor lain yang secat hitung-hitungan tidak meraih emas, ternyata bisa meraih lebih, seperti renang, anggar, dan Taekwondo. Kedepan kita akan mengevaluasi hasil dari PON ini," ungkap Emrizal Pakis.
Sementara itu, untuk atlet peraih medali penutup Riau, Galuh Kogas yang turun dikelas 87 Kg plus, di partai final mulai dari babak penyisihan hingga mencapai final selalu tampil maksimal. Dalam setiap partainya Galuh meraih nilai yang cukup jauh dari lawan-lawannya.
Menghadapi Taekwondo dari DKI, Sadli Delain, berhasil mempertahankan setiap ronde yang dijalaninya. Mulai dari ronde pertama hingga ronde ketiga Galuh selalu menang poin. "Alhamdulillah, saya bisa meraih emas pertama di Taekwondo, dan ini memanh cita-cita saya dari dulu mencapai yang terbaik," ujar Galuh, usai bertanding.
Emas yang diraihnya ini tidak terlepas dari latihan rutin yang dijalaninya selama lebih kurang empat tahun usai PON XVIII Riau lalu. Dimana Galuh hanya meraih medali perunggu.
"Inilah hasilnya dari latihan intensif saya, dan di satu tahun sebelum PON betul-betul bekerja keras agar bisa maksimal," ujar remaja berusia 20 tahun ini.
Terpisah Ketua TI Riau, A Tambi, mengatakan, hasil yang diraih Galuh berkat kerja keras dari seluru jajaran pelatih yang telah membina Galuh sejak usia 15 tahun. Emas yang disumbangkan Galuh merupakan emas perdana bagi cabor taekwondo selama pelaksaan PON.
"Inilah proses yang telah dijalani menghasilkan yang terbaik, proses yang panjang dari tiga tahun sebelum PON. Ke depan kita akan terus meningkatkan prestasi atlet-atlet kita, sebagaimana yang telah diraih Galuh," ungkap Tambi.
Sementara itu, untuk acara penutupan PON XIX, akan dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kala, Kamis (29/9) malam, di stadion Bandung Lautan Api Bandung. Pada saat yang sama, juga akan diserahkan bendera PON kepada tuan rumah PON XX tahun 2020, yakni Provinsi Papua. (nur)