Ilmuwan Muslim Tersohor di Bidang Kimia
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Salah satu ilmuwan muslim yang berkontribusi dalam pengembangan alat-alat penyempurna proses kimia ialah Jabir bin Hayyan. Ia lahir pada 722 di Persia (kini Iran) dan meninggal pada 815.
'Buku 1001 penemuan dan Fakta Mempersona Peradaban Muslim' mengungkapkan, Jabir menciptakan alat untuk menyempurnakan berbagai proses kimia seperti destilasi, evaporasi, dan kristalisasi, serta menemukan asam sulfat dan asam klorida.
Di dunia barat, ia dikenal dengan nama Ibnu Geber. Temuan dalam bidang kimia oleh Jabir membuktikan bahwa ulama di masa lalu tidak hanya pandai dalam ilmu- ilmu agama, tetapi sekaligus juga menguasai ilmu-ilmu umum.
Menurut sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam History of The Arabs, sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan nsumbangannya yang terbesar di bidang kimia. Oleh karena penemuannya, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern.
Jabir membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Ia juga menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi serta dan oksidasi-reduksi.
Jabir menyiapkan tekniknya dan ia dapat membedakan antara penyulingan langsung menggunakan bejana basah dan penyulingan tidak langsung dengan bejana kering. Ia merupakan yang pertama yang mengklaim bahwa air dapat dimurnikan dengan cara penyulingan.
Jabir memodifikasi dan mengoreksi teori Aristoteles mengenai dasar logam, yang tetap tidak berubah sejak awal abad ke 18 M. Dalam setiap karyanya, Jabir terlebih dahulu melakukan riset dan percobaan. Metode inilah yang mengantarkannya menjadi ilmuwan besar Islam yang mewarnai renaissance dunia Barat.(okz/ivn)